Lanjut ke konten

Waspada di Trotoar yang Satu Ini

3 Januari 2015

trotoar tmii jaktim

TROTOAR yang satu ini perlu diwaspadai. Bagaimana tidak, lubang penutup jalannya menganga lebar. Salah-salah, pedestrian yang melintas dalam kondisi lengah bisa nyemplung ke dalam got. Apes kan?

Pemandangan itu saya temui saat melintas di jalan raya Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Kamis, 1 Januari 2015. Siang itu, sejumlah pedestrian melintas dari arah gerbang TMII menuju perempatan lampu merah di dekat pintu keluar jalan tol Jagorawi. Di sisi lain, lalu lintas jalan amat padat karena hari itu merupakan libur nasional. TMII sebagai pusat hiburan rakyat dipadati pengunjung dari berbagai pelosok Jakarta dan sekitarnya. Bahkan, ada yang berasal dari luar Jakarta.

Pedestrian mesti ekstra waspada. Lubang yang menganga tadi memang tidak sepanjang jalan tersebut. Kondisi yang menganga hanya sebagian dari trotoar yang sedang dalam tahap perapihan tersebut. Panjang trotoar yang kondisinya seperti itu sekitar berkisar 50-100 meter. Tapi, tetap saja para pedestrian mesti ekstra waspada.

Pilihannya gampang-gampang susah. Kalau berjalan di trotoar yang menganga bisa nyemplung ke got, sedangkan melintas di bahu jalan bisa bergesekan dengan kendaraan bermotor yang lalu lalang. Karena itu, pedestrian yang melintas mesti ekstra hati-hati. Mesti pandai-pandai melihat situasi dan penuh konsentrasi kalau melintas di trotoar yang terbuka tersebut.

Maklum, pedestrian merupakan salah satu kelompok pengguna jalan yang rentan terkena kecelakaan lalu lintas jalan. Risiko yang mengancam para pedestrian di Jakarta dan sekitarnya bisa diukur dari data Ditlantas Polda Metro Jaya. Data itu menyebutkan bahwa pada 2013, setiap empat hari ada satu pedestrian yang tewas akibat kecelakaan di jalan.
Dari keseluruhan korban tewas akibat kecelakaan tahun 2013 di Jakarta, sebanyak 11,68% adalah para pedestrian.

Ya. Rentannya pedestrian sebagai korban kecelakaan lalu lintas jalan bukan hanya persoalan Indonesia. Badan Kesehatan Dunia (WHO) dalam laporan yang bertajuk ‘Global Status Report on Road Safety 2013’, menyebutkan bahwa hampir seluruh dunia punya problem soal pedestrian.

Rentannya pedestrian terlihat dari laporan WHO, yakni sebanyak 22% dari 1,24 juta korban tewas akibat kecelakaan adalah para pedestrian. Artinya, di dunia, tiap hari 747 pedestrian tewas, atau sekitar 31 orang per jam.

WHO bilang, berkendara ngebut dinilai meningkatkan kemungkinan terjadinya kecelakaan dan parahnya dampak kecelakaan terhadap pedestrian.

Nah, bagi para pengendara kendaraan bermotor diharapkan sudi toleran kepada para pedestrian. Sebaliknya, para pedestrian juga berjalan sesuai dengan koridor yang sudah disediakan. Namun, kalau kondisinya seperti trotoar di jalan TMII itu, suka tidak suka, kewaspadaan digandakan. (edo rusyanto)

No comments yet

Tinggalkan komentar