Gaya Kelompok Motor Menebar “Pahala” di Jalan Raya
PULUHAN anak-anak muda Adventurous Riders Club (ARC) R15 Jakarta antusias membentangkan spanduk dan berorasi. Mereka berdiri di tengah-tengah kendaraan bermotor yang sedang berhenti di perempatan lampu merah di kawasan Pangkalan Jati, Jakarta Timur.
“Mari kita memakai helm di kepala saat naik sepeda motor,” ujar Okta, salah seorang anggota ARC 15 di hadapan para pengendara sepeda motor, Rabu, 30 Mei 2019 sore.
Aksi simpatik yang diikuti puluhan anggota kelompok pesepeda motor berusia empat tahun ini dilabeli “Pahala” yakni akronim dari “Pakai Helm di Kepala”. Ini merupakan kali kedua setelah pada 2018 digelar aksi serupa bersama Jaringan Aksi Keselamatan Jalan (Jarak Aman). Selain mengkampanyekan pentingnya memakai helm saat bersepeda motor, aksi simpatik juga dilengkapi dengan membagikan tajil untuk berbuka puasa, serta membagikan beberapa unit helm.
Perhatian para pengguna jalan yang sedang berhenti di perempatan jalan tersedot pada aksi simpatik yang digelar kelompok pesepeda motor tersebut. Ada yang terlihat penasaran dan sebagian lainnya menanggapi biasa saja. “Bagi dong helmnya supaya kita terus pakai helm,” ujar seorang pesepeda motor menimpali orasi anggota ARC R15.
Peserta aksi menimpali dengan senyum mengingat saat itu memang hanya membagikan lima unit helm kontribusi dari Jarak Aman. Pemberian helm hanya sebagai simbolis untuk mengingatkan pentingnya memakai perlindungan kepala saat bersepeda motor. Maklum, cedera di kepala dan leher merupakan pemicu utama kematian pesepeda motor yang terlibat dalam kecelakaan lalu lintas jalan. Dalam aksi Pahala kali ini helm diberikan kepada pesepeda motor yang kedapatan tidak memakai helm. “Jangan lupa ya bu, kalua naik motor selalu pakai helm,” ajak Okta, usai memberi helm kepada seorang ibu yang menjadi penumpang sepeda motor dan tidak memakai helm pada sore itu.
Aksi simpatik Pahala bagi saya merupakan salah satu partisipasi publik untuk membangun kesadaran berlalulintas jalan yang aman dan selamat. Rasanya amat mustahil mengandalkan pemerintah sepenuhnya. Kehadiran partisipasi publik menjadi penting. “Kami ingin mengajak dan mengingatkan sesama anggota masyarakat untuk selalu memakai helm waktu naik motor,” kata Anshor, salah satu pendiri ARC R15.
Ajakan kali ini bertepatan dengan musim mudik Lebaran. Karena itu, kampanye memakai helm diharapkan juga memberi inspirasi kepada calon pemudik maupun pemudik yang melintasi kawasan Kalimalang, Jakarta Timur untuk selalu mengingat pentingnya memakai helm. Kawasan Kalimalang merupakan pintu keluar dan masuk warga Jakarta dan sekitarnya ke kota-kota lain di Jawa Barat, Jawa Tengah maupun Jawa Timur.
Usai aksi simpatik dan pembagian tajil, saya dan anggota ARC R15 duduk bersama di pelataran rumah took (ruko) di dekat area aksi untuk beristirahat sekaligus berbuka puasa bersama. Usai menyantap hidangan buka puasa, petang ini saya diminta untuk bertukar pikiran. Sontak saya manfaatkan untuk saling menguatkan semangat menebar kebaikan, termasuk mensosialisasikan mudik aman, nyaman, dan selamat yang saya tuangkan dalam buku “Mudik Minim Polemik”. Buku yang baru saja saya luncurkan awal Mei 2019 itu saya serahkan kepada ketua ARC R15, Didit dan perwakilan Alanbikers, Davi.
“Terimakasih bukunya pak Edo dan masukannya buat kami,” jar Didit.
Terus bergerak. Jangan lelah menebar kebaikan. (edo rusyanto)