Begini Cara Ngirim Motor Naik Kereta dari Jogja

TERNYATA tidak ribet ngirim sepeda motor lewat kereta api (KA). Hal ini saya alami saat mengirim dari Jogjakarta ke Jakarta.

Caranya mudah. Kita cukup mendatangi biro angkutan yang dipilih. Saya memilih jasa yang disodorkan oleh Kalog. Letak kantor Kalog Jogjakarta persis disamping Stasiun KA Tugu, Jogjakarta.

Sepeda motor yang hendak dikirim dibawa langsung ke kantor Kalog. Sebaiknya isi tanki bahan bakar tidak dalam kondisi penuh.

Proses pengiriman dimulai dengan pengisian dokumen yang sudah disediakan pegawai Kalog. Segala pertanyaan terkait pengiriman dijawab dengan luwes oleh staf anak usaha PT KAI tersebut. Jika sempat, konsumen dapat membaca isi perjanjian di dalam dokumen tadi. Hanya saja mengingat huruf dalam dokumen tadi ukurannya kecil membuat saya tidak membaca secara rinci. Hal-hal yang saya anggap vital saja yang sempat terbaca.

“Ini dokumen yang harus ditanda tangani,” ujar Anisa, staf Kalog Jogjakarta, Senin, 29 Agustus 2016 pagi, seraya menyodorkan lembaran kertas putih kepada saya.

Ada dua dokumen yang terpisah. Satu berisi tentang pengiriman dan satunya lagi berisi kondisi sepeda motor seusai diperiksa staf Kalog.

“Biayanya Rp 360 ribu,” jelas staf berseragam putih biru itu seraya tersenyum manis.

Selesai membayar tunai dan menandatangi dokumen-dokumen, saya mendapat penjelasan bahwa BBM motor akan dikuras demi keselamatan dan keamanan dalam perjalanan. Selain itu, diterangkan tentang rute perjalanan barang yang saya kirim. Rute utamanya adalah jogjakarta-Pasar Senen, Jakarta Pusat. Lalu, baru ke Manggarai karena saya memilih stasiun itu sebagai lokasi pengambilan mengingat jaraknya tidak terlalu jauh dari stasiun Jatinegara tempat saya berhenti keesokan harinya.

Oh ya, dokumen yang disiapkan cukup foto copy STNK. Lalu, selain sepeda motor yang dikirim, kuncinya juga diminta oleh Kalog. Bagi yang ingin mengirim helm bersamaan dengan sepeda motor tidak dikenai biaya tambahan.

Saya diberitahu sepeda motor akan tiba di Jakarta pada hari yang sama jika dikirim pagi hari. Artinya, saat saya tiba di Jakarta pada Selasa, 30 Agustus 2016 sore, sepeda motor sudah dapat menemani saya kembali ke rumah.

Fakta berbicara lain. Selasa sore kuda besi belum bisa diambil karena sopir pengambil dari Manggarai baru bisa pada malam hari. “Jadi kemungkinan bisa jam delapan atau jam sembilan malam, paling lambat,” jelas petugas Kalog Pasar Senen saat saya konfirmasi.

Mengingat sudah keletihan menempuh delapan jam perjalanan naik KA Fajar Utama, Jogjakarta-Jakarta saya memilih langsung pulang ke rumah. Padahal, saya dapat SMS yang memberitahukan bahwa kuda besi saya sudah bisa diambil Selasa, pukul 20.00 WIB.

“Selamat malem..kami dari PT KALOG Ingin menyampaikan paket kiriman bpk dan ibu sudah sampai di KALOG Manggarai..terima kasih.”

Akhirnya saya baru mengambil sepeda motor pada Kamis, 1 September 2016 siang. Setelah mengurus dokumen pengambilan dan pembungkus motor dilepas, saya pun siap-siap beranjak. Apa daya mesin sepeda motor tidak bisa hidup. Ternyata BBM nya ludes dikuras dari stasiun keberangkatan.

Petugas di Kalog Manggarai mencoba membantu dengan memberikan sedikit BBM. Tapi, tetap saja mesin tunggangan saya tidak mau hidup. Saya pun meminta tolong dibelikan BBM dari pengecer didekat Stasiun Manggarai. Berbekal BBM seharga Rp 10 ribu akhirnya mesin bisa hidup.

Usai mengucapkan terimakasih saya meninggalkan kantor Kalog Manggarai. Tujuan pertama saya mencari SPBU untuk memberi minum yang cukup untuk si kuda besi. (edo rusyanto)