Lanjut ke konten

Hantam Poldur, Rahang Iwonk Dioperasi

25 Februari 2011

Poldur di salah satu sudut Jakarta. (foto:edo)

KECELAKAAN lalu lintas jalan bisa terjadi di mana saja. Seorang teman bercerita, salah satu kawan kami terpaksa dirawat di rumah sakit akibat menghantam gundukan jalan atau yang di masyarakat disebut polisi tidur (poldur).
“Gusinya Iwonk luka bro Edo,” tutur bro Acoy, seorang pemakai Honda CBR 150, Selasa (22/2/2011) malam.
Sontak saya coba hubungi bro Iwonk via black berry messenger (BBM) nya. Dia pun bertutur.
”Kejadiannya Senin (21/2/2011) pukul 12.00. tempat kejadian di Kompleks Patra Kuningan, Jakarta Selatan,” urai bro Iwonk yang sehari-hari bekerja di harian Sinar Harapan.

Pria yang mengendarai sepeda motor  Honda Vario itu menambahkan, siang itu dia tidak melihat ada poldur. ”Kecelakaan tunggal gara-gara ga lihat ada polisi tidur yang tidak dikasih marka jalan sehingga samar dengan jalanan,” tukas dia.
Menurut bro Acoy, saat kejadian, bro Iwonk memakai helm open face alias menutup separuh wajah. Akibatnya, jelas bro Iwonk, dagunya menghantam speedometer Honda Vario. ”Dua gigi atas copot, dagu robek dua jahitan, rahang bawah retak, jari kelingking kiri bergeser, dan dengkul lecet-lecet,” cerita dia.
Untuk memulihkan rahang bawah, lanjutnya, pada Rabu (23/2/2011) siang, dirinya harus menjalani operasi rahang di Rumah Sakit St Carolus, Cikini, Jakarta Pusat.
Poldur, sampai sekarang saya belum tahu asal usul kata tersebut, kerap kali menjadi sandungan buat pemotor (bikers). Salah-salah, bisa membuat kita tidak stabil saat berkendara. Terlebih di jalur yang kita belum hafal seluk beluknya. ”Saya juga gak terlalu sering lewat di lokasi kejadian sehingga kurang hafal,” tutur bro Iwonk.

Karena itu, kerap kali saya mencoba terus berkonsentrasi saat bermotor. Maklum, salah sedikit, bisa berakibat fatal. Bahkan, sekalipun berkonsentrasi kadang potensi kecelakaan menghinggapi pemotor. (edo rusyanto)

32 Komentar leave one →
  1. kong permalink
    25 Februari 2011 07:08

    1st

  2. elsabarto permalink
    25 Februari 2011 07:14

    helm fullface penting juga ya om Edo

  3. killua permalink
    25 Februari 2011 07:56

    keduax.

  4. 25 Februari 2011 08:14

    bisa aja bro iwang menuntut pembuat poldur nya.karena jelas2 melanggar uu lalin.harusnya poldur dicat warna yg mencolok biar keliatan

  5. 25 Februari 2011 08:15

    ups.salah ketik.maksudnya iwonk.he he he

  6. bejo permalink
    25 Februari 2011 08:16

    poldur semen palagi lebih licin …

  7. 25 Februari 2011 08:43

    nasibb, temen ane juga baru gedubrak ngantem poldur sampe memar2.
    mungkin mas edo perlu kasih tips bagaimana cara menghadapi poldur, terutama pas bawa motor lumayan kenceng trus baru nyadar kalo 2 meter di depan ada poldur..
    thnx.

    • 25 Februari 2011 09:26

      bro, kalau menurut ane, kuncinya tetap pada konsentrasi ketika bersepeda motor. tentu saja jika menghadapi situasi yang seperti ente bilang, yg bisa kita lakukan adalah dengan memaksimalkan pengereman, artinya memperlambat secara bertahap alias tidak sekonyong-konyong yg bisa bikin selip. smoga bermanfaat. salam

  8. kiki permalink
    25 Februari 2011 09:10

    apakah ada standarisasi dalam pembuatan Poldur ?

  9. zaqlutv permalink
    25 Februari 2011 09:21

    melihat kejadian itu jadi sangat diperlukan helm fullface.. tapi kualitas helm tersebut juga perlu dipertanyakan..
    pengalaman pribadi pakai helm K** Runner2 itu nyaman dipakai, tapi ternyata sisi sampingnya tidak sekuat sisi atas/belakang, kecelakaan karena ditrabrak dari depan oleh alay yang nyalib tapi terlalu lebar hingga melawan arus itu menyebabkan saya terlempar dan mendarat kepala lebih dulu tapi yang menyentuh tanah itu rupanya sisi kiri bagian helm/kepala saya yang mengakibatkan geger otak ringan dan hilang sebagian memori ingatan sekitar 1 jam sebelumnya.. saya jadi tahu bagaimana kejadiannya karena banyak saksi mata yang melihat..
    tapi beruntung saya cuma patah tulang jari tangan kiri saja, sedang alay tersebut patah tulang paha kaki kiri dan tangan kanan..
    sekarang kapok pake sarung tangan buntung, pake yang full menutupi seluruh jari ajah.. 🙂

    • damhar permalink
      25 Februari 2011 10:16

      Pengalaman yg sama mas, ujung2 jari melepuh semua waktu jatuh dari motor karena reflek tangan mencari pegangan (yg kepegang malah aspal..)..sekarang jadi pake fullglove terus,,lebih mahal tapi lebih tenang

      tapi jadi nggak bisa ngupil dijalan.. :mrgreen:

      • zaqlutv permalink
        25 Februari 2011 10:33

        setubuh :mrgreen:
        pake bahan kulit bro, kalo kain/gortex mudah tergerus aspal, dan yg penting ada protektornya terutama bagian punggung tangan, lumayan buat nonjok lawan kalo ga terima saat kecelakaan :mrgreen:

  10. Shasya permalink
    25 Februari 2011 09:26

    Kalo melihat dari luka-lukanya, kayaknya lumayan yah kecepatannya.

    Tapi kalo gak salah, pembuatan road bump (poldur) ada mekanisme dan aturannya kok, mulai dari jarak antar poldur, tinggi poldur, lebar poldur sampai ke wilayah-wilayah mana aja yang diperbolehkan adanya poldur.

    • AshleyzZzzz permalink
      25 Februari 2011 09:52

      harus dibahas tuntas dan disosialisasikan tuch…

      • 25 Februari 2011 09:54

        setuju bro, penjelasan dari bro shasya rasanya amat membantu. salam

  11. 25 Februari 2011 09:28

    @ kiki: wah ane dah dibantu bro shasya untuk mencerahkan kita semua.

    @shasya: trims bro atas sharingnya.

    @zaqlutv: wuihhh…sharingnya berfaedah buat semua. trims loh, btw, apa kabar hari ini? jakarta sejak pagi diguyur hujan nih.

    • Shasya permalink
      25 Februari 2011 09:51

      Mungkin bisa sedikit membantu Oom Edo

      Polisi tidur menurut versi wikipedia adalah gundukan aspal atau gundukan semen yang dipasang melintang di jalan. Ada yang ditambah dengan garis-garis putih, ada pula yang polos tanpa garis-garis putih. Di Indonesia, ketentuan yang mengatur tentang disain polisi tidur diatur oleh Keputusan Menteri Perhubungan No 3 Tahun 1994 tentang Alat Pengendali dan Pengaman Pemakai Jalan, di mana sudut kemiringan adalah 15% dan tinggi maksimum tidak lebih dari 150 mm.

    • zaqlutv permalink
      25 Februari 2011 10:06

      sama2 mbah.. kejadian seminggu sebelum idul fitri kemarin 2010, ga jadi deh pulkam ke pisangan timur..

      kabar baik mbah, mojokerto cerah, kemarin sore hujan sebentar.. 🙂

  12. AshleyzZzzz permalink
    25 Februari 2011 09:45

    waaah harus extra safety yah…dan tidak meleng

    • 25 Februari 2011 09:50

      betul banget bro, kuncinya ada pada konsentrasi berkendara. apa kabar nih?

  13. andryberlianto permalink
    25 Februari 2011 10:16

    gunakan manajemen perjalanan ..
    ketahui situasi lingkungan dalam perjalanan termasuk ketersediaan polisi tidur yang kerap di jumpai di perumahan … banyak lesson learned yang bisa di dapat selain soal helm …

    • 25 Februari 2011 10:18

      makasih masukannya bro andry, btw dishare dikit dong disini soal manajemen perjalanan. apa aja yg mesti diperhatikan pemotor. ayooooo berbagiiiiiii…..

      • andryberlianto permalink
        25 Februari 2011 10:35

        banyak yang menyepelekan soal manajemen perjalanan, banyak hal kecil yang terlewatkan untuk dipersiapkan … misal …
        1. kesiapan fisik,
        2. kesiapan mental,
        3. pengetahuan medan perjalanan (cari rute terbaik misal keramaian, hambatan perjalanan, lingkungan hingga durasi perjalanan)
        4. ketrampilan,
        dll dll ……….. kl dijabarkan memang akan hadir banyak aspek, just do your pre trip management sebaik mungkin … dan pastikan konsentrasi tidak terpecah selama perjalanan. Ketika kita mendapat kecelakaan maka diri kitalah yang harus di evaluasi .. bukan menunjuk ke pihak lain.

  14. 25 Februari 2011 10:20

    Beberapa poldur di Patra Kuningan kurang pas posisinya, berada di dekat tikungan,ketika biker berbelok tiba2 di depannya langsung ada poldurnya. Kudu hati2 kalo lewat sana terutama yang blom pernah lewat.

    • 25 Februari 2011 10:33

      trims infonya bro, barangkali kecepatan juga diatur yah, selain super konsentrasi saat berkendara. salam

  15. 25 Februari 2011 10:24

    hati-hati tuh polisi tidur, tidur aja nyusahin apa lagi bediri :kabur

    http://motorkencang.wordpress.com/2011/02/25/ralat-bukan-lima-tapi-7-tujuh-motor-baru-suzuki-brojol-tahun-ini-ayo-coba-tebak-d/

  16. ɐɯәႨ!p !ƃɐႨ ɔ uoɔɹәɯ permalink
    25 Februari 2011 12:45

    nyusahin memang tuh poldur

  17. anggiwirza permalink
    25 Februari 2011 13:59

    ada poldur bagus, cuman yang bikin gak bagus itu ukuran tinggi poldur itu bikin gak nyaman pas ngelewatinnya..

    pernah di bahas juga di tv SOP pembuatan poldur (ada uunya ternyata) cuman pada praktek di lapangan banyak yang gak sesuai..

    mudah-mudahan ya gak bikin orang celaka deh cuman gara-gara speedtrapp yang di buat asal..

    kita sebagai pengguna jalan juga harus steady pas di jalan 🙂

  18. as2tie permalink
    25 Februari 2011 19:33

    jd pingin ganti helm full face utk meminimalis kecelakaan,tp apa ada helm full face buat cwe ya om???kesannya kok ‘sangar’ bnget klo pke full face

  19. Aa Ikhwan permalink
    26 Februari 2011 18:23

    Kosentrasi atau tidak tetap saja kecelakaan tidak mengenal waktu dan tempat, tapi setidaknya dengan konsentrasi dan safety dlm berkendara akan meminimalisir dampak dari kecelakaan itu.

    Cepet sembuh bro Iwonk..

Tinggalkan komentar