Skutik Honda Ungguli Yamaha

OKTOBER 2011 menjadi sejarah baru buat motor skutik Honda. Produk Honda Beat melampaui penguasaan pangsa pasar Yamaha Mio cast wheel (CW). Pada bulan itu, Beat menguasai sekitar 26,21%, sedangkan Mio CW sekitar 19,90%. Total volume penjualan motor skutik Oktober 2011 sekitar 390 ribuan unit.
Secara akumulasi, Januari-Oktober 2011, produk-produk motor skutik Honda merajai segmen tersebut. Dari data yang saya peroleh terlihat bahwa Honda menguasai sekitar 55,60%, sedangkan Yamaha sekitar 41,25% dan Suzuki sekitar 3,16%. Total volume sepuluh bulan 2011 tercatat sekitar 3,48 juta unit.
Tahun 2011 menjadi babak baru untuk segmen motor skutik. Sepanjang lima tahun terakhir, tahun ini, Honda akhirnya memuncaki pasar motor skutik di Indonesia. Sebelumnya, Yamaha nyaris tanpa lawan sebanding di segmen yang terus membubung itu.

Oh ya, kini, segmen skutik menguasai total pasar domestik, yakni sekitar 50,23%, sedangkan motor bebek yang sebelumnya terus merajai pasar, kini sekitar 41,70%. Sisanya, 8,07% dipegang segmen motor sport. Total pasar domestik sepanjang Januari-Oktober 2011 menyerap sekitar 6,9 juta unit motor.

Super Serius

PT Astra Honda Motor (AHM) selaku produsen motor skutik Honda tergolong super serius menggarap segmen skutik. Bagaimana tidak. Tahun 2011, mereka menggelontorkan sekitar Rp 800 miliar untuk meningkatkan kapasitas produksi menjadi 2,5 juta unit per tahun. Sekaligus untuk memperkuat portofolio di segmen skutik.
Keseriusan juga bisa dilihat dari gencarnya AHM menelorkan varian skutik. Tahun 2010, persisnya pada Juni, AHM mengguyur pasar dengan dua produk anyar, yakni Honda Scoopy dan Honda PCX.

Scoopy membidik segmen penyuka retro modern. Tampang jadul tapi modern. Strategi ini cukup manjur. Buktinya, pada 2010 mampu membuat gebrakan dengan rata-rata penjualan sekitar 16 ribuan unit. Sebuah torehan mencengangkan karena melampaui target yang sebesar 15 ribu per bulan. Target awal AHM hanya berkisar 10 ribu unit per bulan.
Sedangkan skutik futuristik Honda PCX tak sekinclong Scoopy. Maklum, motor bermesin 125cc itu, dibanderol harga Rp 32 juta per unit. Motor ini diimpor utuh dari Thailand dengan target pasar para pemakai skutik premium. Harga yang jauh di atas harga rata-rata skutik para anggota Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (Aisi), membuat PCX agak lambat direspons pasar.

Memasuki 2011, AHM menggenapi peluru motor skutiknya menjadi enam varian, dengan memasukan Honda Spacy Helm in, pada Mei 2011. Sosok yang satu ini juga menghentak pasar. Target 25 ribu per bulan langsung pecah. Rata-rata sepanjang enam bulan memasuki pasar, Spacy mencatat volume penjualan sekitar 27 ribuan unit per bulan. Wow!
Jajaran skutik Honda saat ini adalah Vario Techno, Vario CW, Beat, Scoopy, Spacy, dan PCX.

Yamaha Bertahan

Mantan pemimpin pasar, Yamaha harus bertahan habis-habisan di segmen skutik. Penetrasi Honda mesti disikapi dengan strategi jitu. Pada 2010, Yamaha di Indonesia, yakni PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) memasukan Xeon ke pasar. Jurus melempar produk anyar itu, cukup membuat Yamaha masih kinclong pada 2010.
Namun, memasuki 2011, YMKI harus puas diposisi kedua. Empat varian Yamaha, yaitu Mio, Mio CW, Mio Soul, dan Xeon, harus bertahan ditengah gempuran varian-varian Honda.

Strategi dengan memberi hadiah uang satu miliar rupiah untuk pemenang undian Mio tidak terlalu signifikan menahan Honda. Walau, hal yang cukup menggembirakan, secara individual, untuk periode Januari-Oktober 2011, produk Mio CW masih menempati posisi teratas dengan pangsa pasar sekitar 25,27%.
Sang kompetitor, yakni Honda Beat, membayang-bayangi di posisi kedua dengan pangsa pasar sekitar 23,58%. Bukan mustahil, jika Yamaha lengah, pada tutup tahun 2011 bakal terjadi sejarah baru.

Untuk periode Januari-Oktober 2011, Yamaha mencatat kenaikan volume penjualan sekitar 7,59% jika dibandingkan periode sama 2010. Sebuah angka yang minim, mengingat Honda melejit sekitar 55,56%. Yamaha lebih baik dibandingkan Suzuki yang anjlok sekitar 23,78%. (edo rusyanto)