Lanjut ke konten

Delapan Bulan, 25 Ribu Orang Tewas Akibat Kecelakaan?

8 Oktober 2011

SILAKAN terbelalak. Dalam rentang Januari-Agustus 2011, anak bangsa yang tewas sia-sia di jalan raya ditaksir mencapai hampir sekitar 25 ribu jiwa. Artinya, sekitar empat jiwa per jam. Oh ya, pada 2010, total korban tewas mencapai sekitar 31.234 jiwa. bisa-bisa pada 2011 bakal bertambah, wong dalam delapan bulan saja sudah hampir sekitar 25 ribu jiwa.
Jumlah korban jiwa sepanjang delapan bulan 2011 saya hitung berdasarkan jumlah santunan yang disalurkan PT Jasa Raharja selama Januari-Agustus 2011. Boleh jadi angkanya tidak persis, maklum, hanya berdasarkan penghitungan jumlah santunan dibagi Rp 25 juta untuk korban tewas akibat kecelakaan lalu lintas jalan. Sedangkan untuk korban tewas akibat kecelakaan pesawat udara sebesar Rp 50 juta.
Perusahaan asuransi pelat merah itu menggelontorkan sekitar Rp 922,47 miliar untuk rentang waktu tersebut. Nah, dari jumlah itu, sekitar Rp 622,97 miliar untuk korban meninggal kecelakaan lalu lintas jalan dan angkutan umum. Angka itu setara dengan 67,5% dari total santunan.

Oh ya, menurut Direktur Operasional PT Jasa Raharja Budi Styarso, seperti dikutip Investor Daily, Jumat (7/10/2011), sebanyak 70% santunan disalurkan bagi para pemotor. Rupanya, para pemotor masih mendominasi korban kecelakaan lalu lintas jalan di Indonesia.

Ngomong-ngomong, jumlah santunan yang disalurkan Jasa Raharja dalam tiga tahun terakhir terus meningkat loh. Tahun 2008, baru sekitar Rp 1,03 triliun, setahun kemudian naik menjadi Rp 1,36 triliun, dan tahun 2010 sebesar Rp 1,43 triliun.
Coba bayangkan jika uang triliunan rupiah itu jika dimanfaatkan untuk membangun moda transportasi massal umum. Tentu bakal membantu percepatan terwujudnya moda transportasi yang aman, nyaman, selamat, tepat waktu, dan terjangkau. Semakin banyak masyarakat yang memanfaatkan angkutan umum seperti itu, secara alamiah bakal menyusut pemanfaatan sepeda motor sebagai alat transportasi utama. Bisa jadi, semakin kecil juga potensi kecelakaan lalu lintas jalan yang melibatkan pemotor. Ya iyalah, wong populasinya kian berkurang. (edo rusyanto)

9 Komentar leave one →
  1. 8 Oktober 2011 00:09

    Ngeri om

    • 8 Oktober 2011 00:22

      dana triliunan rupiah kalau dipakai untuk membangun transportasi yg aman, nyaman, selamat, tepat waktu, dan terjangkau, pasti lebih produktif yah.

  2. 8 Oktober 2011 06:32

    Terkejut ternyata sebanyak itu…

  3. smoothy blue permalink
    8 Oktober 2011 08:36

    lumayan bwt ngurangin jumlah penduduk…
    kebo.style.com

  4. eynal permalink
    8 Oktober 2011 10:36

    berarti jumlah yang cedera dan tidak terdata berapa yah pak, amazing bgt tau jumlahnya segitu yang tewas aja padahal bukan daerah konflik di negara kita..

  5. 8 Oktober 2011 11:22

    menyedihkan memang, dua kawanku pun menjadi korban ganasnya jalanan di Indonesia kemarin lalu. mari jaga keselamatan kita dijalan raya .

  6. 8 Oktober 2011 11:53

    Pilihan ada di pengendara kendaraan, mau ugal-ugalan lalu diberi santunan atau mengemudi dengan aman…

    anindyka.wordpress.com

  7. mx_ikbal permalink
    8 Oktober 2011 12:11

    Wah emang ngerih akh jalan raya gan umari yuk kita sama2 saling berbagi jalan, saling menghormati sesama pengguna jalan & utamakan keselamatan ya!

  8. 9 Oktober 2011 13:05

    Makanya saya suka naik kereta, dalam 8 bulan masih cukup aman.. 😀
    Dan kalo naik motor, pelan-pelan saja, pasti nyampe kok. hehehe…

Tinggalkan komentar