Lanjut ke konten

Yamaha dan Honda Genjot Motor Injeksi?

30 Juli 2010

Yamaha Vixion sedang diservis. (foto:edo)

PELUNCURAN bebek metik (betik) Revo Techno AT, baru-baru ini, digadang-gadang sebagai indikasi keseriusan PT Astra Honda Motor (AHM) menggerojok pasar dengan sepeda motor berteknologi ramah lingkungan. Revo Techno yang berteknologi injeksi (fuel injection), melengkapi Supra X 125 PGM FI yang dibesut AHM pada 2005.

“Peluncuran Honda Revo AT mencerminkan keseriusan AHM dalam menghadirkan teknologi terkini dalam sepeda motor yang dijualnya di Tanah Air,” kata Wakil Presiden Direktur PT AHM Johannes Loman, di Jakarta, saat peluncuran betik pertama di Indonesia itu, Selasa (20/7/2010).

Sementara itu, sang kompetitor, Yamaha, juga terlihat serius. Eksekutif Yamaha Motor Corporation (YMC) Kaoru Ogura menyatakan bahwa Yamaha bakal terus meningkatkan sepeda motor berteknologi injeksi (fuel injection). ”Kami menambah persentase model fuel injection dari 3% pada 2009 menjadi 50% pada 2012 dan menjadi 80% pada 2015,” tutur Ogura, di sela keterangan pers Yamaha Asean Cup U-13 Football 2010, di Jakarta, Kamis (29/7/2010).

Tak aneh, jika kemudian terkait hal itu, YMC dikabarkan menyiapkan dana sekitar Rp 19,5 triliun dan Rp 3,36 triliun untuk pengembangan mesin ramah lingkungan sepanjang tahun fiskal 2010-2012.

Di Indonesia, penjualan sepeda motor berteknologi injeksi tiga tahun terakhir lumayan menggeliat. Dari empat produk yang ditawarkan anggota Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (Aisi), pada sepanjang Januari-Juni 2009, naik 19,50% dibandingkan periode sama 2009. Sepanjang enam bulan pertama 2010, total yang terjual sebanyak 169.109 unit, sedangkan periode sama 2009 sebanyak 141.513 unit.

foto: istimewa

Di segmen sepeda motor injeksi, pada semester pertama 2010, jagoannya masih Yamaha Vixion yakni 106.465 unit atau setara 62,96% dari total motor injeksi. Di belakangnya adalah Shogun 125 Hyper Injection FI sebanyak 39.748 unit (23,50%), lalu Supra X 125 PGM FI sebanyak 22.660 unit (13,40%), dan Kawasaki KLX 250 sebanyak 236 unit (0,14%).

Masih Minim

Peminat sepeda motor injeksi masih minim jika dibandingkan tipe karburator. Apakah kesadaran konsumen masih minim tentang produk yang ramah lingkungan? Mengingat teknologi injeksi digembar-gemborkan mampu lebih hemat BBM hingga 6% dibandingkan tipe karburator.

Pada sistem injeksi, volume penyemprotan BBM lebih akurat karena dikontrol eletronic control unit (ECU) sehingga konsumsi BBM lebih terukur. Tapi, kenapa penjualannya hanya 4,69% dari total volume?

”Lebih karena pertimbangan harga,” tutur Sigit Kumala, general manager Marketing PT AHM.

Boleh jadi. Mengingat teknologi sepeda motor ini lebih mahal, sehingga harga jual pun menjadi lebih mahal ketimbang tipe karburator. Sebagai contoh, Honda Supra X 125 PGM FI dibanderol Rp 16,54 juta, sedangkan produk karburator Rp 15,46 juta.

Namun, teori tersebut agak sedikit terbantahkan bagi Yamaha Vixion yang terus melenggang sejak diluncurkan pada 2007. walau kini dibanderol Rp 20,95 juta, penjualan Vixion bertumbuh 21,91% menjadi sebanyak 106.465 unit pada Januari-Juni 2010, dibandingkan periode sama 2009 sebanyak 87.324 unit. Bahkan, Vixion menguasai 43,58% pasar sepeda motor domestik. Sedangkan jika dibandingkan total penjualan semester pertama yang mencapai sekitar 3,6 juta unit, Vixion menguasai 2,95% pasar nasional. (lihat tabel)

Perkembangan sepeda motor sistem injeksi di Indonesia mencuat pada 2005 ketika PT Astra Honda Motor (AHM) meluncurkan Honda Supra X125 PGM-FI. konsumsi bahan bakar minyak (BBM) motor itu disebut-sebut 6% lebih hemat dibanding model Supra X125 karburator.

Setelah AHM, giliran PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) motor sport Vixion 150 cc pada 2007. Suzuki tak mau ketinggalan dengan Shogun 125 Hyper Injection pada 2008. pada tahun yang sama, Kawasaki meluncurkan KLX 250, dan terakhir TVS masuk dengan Apache RTR 160 cc pada 2009. kelima agen tunggal pemegang merek (ATPM) tersebut adalah anggota Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (Aisi). Di luar anggota Aisi, sepeda motor injeksi lainnya adalah Bajaj Pulsar 220 DTS-Fi. (edo rusyanto)

25 Komentar leave one →
  1. 30 Juli 2010 16:31

    halaaa…cuma bebek ompong aja heboh…GAK PENTING…!!!

    • mx_rider permalink
      31 Juli 2010 01:34

      halaaaah…..iklan bajaj 135 gakpenting banget, motor dinaikin dengan posisi berdiri sambil wheelie, sama sekali gak penting, gak bertanggung jawab, ngajarin orang gak safety, jangan cuma pengen untung jual motor aja Jay…inget tanggung jawab moral pengendarany

  2. atlet motorcycle permalink
    30 Juli 2010 16:49

    lho..tvs fi dah muncul to?

  3. atlet motorcycle permalink
    30 Juli 2010 16:50

    ^apache fi mksdnya

  4. Fr1z permalink
    30 Juli 2010 18:03

    mudah-mudahan makin banyak aja sparepart buat modif motor injeksi..
    yah sukur-sukur kalo buatan lokal aja.. kalo yg buatan luar .. MMMUUAAAAHHAAALLL ..

  5. 30 Juli 2010 18:11

    Ha ha..Bencong jg gk penting..

  6. 30 Juli 2010 18:47

    motor injeksi, generasi motor masa depan… Yamaha vixy msh tiada lawan, wong saingannya bebek kwek kwek, Kalo utk tvs ama bajaj jg msh jauh penjualannya… Xixixi
    piss

  7. 30 Juli 2010 22:50

    mantaf juga shogun injeksi suzuki bisa ngalahin supra injeksi 😀

  8. ekojuwono permalink
    31 Juli 2010 07:08

    gabungan bebek injeksi jauh lebih kecil dibanding sport injeksi. hal tersebut menunjukan bahwa sensitifitas harga di bebek sangat tinggi berbeda dengan type sport.

  9. biker46 permalink
    31 Juli 2010 09:50

    Tapi mas edo bukannya larisnya vixion itu dari bentuk bodinya bukan dari injecsinya,coba injecsinya di pasang di scorpio pasti nyungsep juga.

    • 31 Juli 2010 13:22

      rasanya aku rada setuju dengan bro ekojuwono, sensitifitas konsumen di segmen sport berbeda di segmen bebek, so..kalau dipasang dimanapun kalau valuenya dianggap gede, bakal diserbu konsumen. btw, trims dah mau sharing.

    • ahm permalink
      27 Agustus 2010 15:55

      buetul mas,, sep. lagian katanya lebih irit tu bohong, 150cc inject koq kalah irit ma 160cc karburatornya mega pro,,, arrrrrgh

  10. Fey permalink
    31 Juli 2010 11:01

    Jelas aja shogun injeksi lebih laku dari pada supra injeksi, soalnya tenaga Shogun lebih dahsyat

    • ben permalink
      31 Juli 2010 16:46

      amin … mudah-mudahan suzuki tambah maju…. ada model yang lain ?

  11. Kripikipedas permalink
    31 Juli 2010 12:20

    Lucunya, udah tau injeksi yang laku tu kalo ditaro di motor semprot, kok AHM narohnya di bebek lagi bebek lagi (bikin bebek makin mahal tentunya, sulit bersaing dengan bebek-bebek karbu). Dazzler yang digadang-gadang motor sport fresh-nya malah masih karbu. Kumaha ini ???

    • ben permalink
      31 Juli 2010 16:47

      tipe masyarakat yang susah di beri teknologi… maunya yang jadul melulu..

  12. 31 Juli 2010 18:58

    kang Edo, izin copy datanya yah 🙂
    terima kasih…

  13. 31 Juli 2010 19:29

    Sori mori…aku gak suka motor pasaran … dua merek itu gak bakalan kubeli…mending beli merek yang lain aja…lha wong tempatku termasuk kota besar…gag sulit kok dealer TVS ato Bajaj… 🙂

  14. ben piss permalink
    1 Agustus 2010 00:30

    Hmmm…
    Menarik melihat fenomena Shogun injeksi lebih tinggi dari Supra injeksi secara promosi lebih rame Supra.

    Mengingat basis konsumen setia honda berada di daerah, apakah dapat disimpulkan konsumen daerah juga lebih sensitif terhadap harga?

    Apa Pak Edo sudah pernah mencoba menganalisa?

    • 1 Agustus 2010 08:01

      Soal harga menjadi elastis di setiap segmen, namun di produk low entry biasanya lebh dominan. Entah di perkotaan maupun di perdesaan. Pola penjualan yg memanfaatkan multifinance biasanya dipengaruhi oleh besaran uang muka. Nah, para ATPM dan konconya, multifinance, tinggal mengatur dampak psikologis uang muka. Smoga bermanfaat, trims dah sharing bro, salam.

  15. yudi permalink
    10 September 2010 19:03

    Coba Vixion ada yg karbu,pasti yg injeksi penjualannya tdk akan sebyk itu(ga ada pilihan). Kalo saya perhatikan justru Suzuki Shogun FI yg plg sukses,brp sih penjualan Suzuki Shogun karbu. Supra PGM-FI sih pelopor tapi blm bisa merebut hati pembeli Supra yg karbu,krn pembeli Supra yg dipikirkan cuma kalo dijual lg ga rugi byk alias jual blknya msh tinggi. Seandainya EURO-3 sdh diterapkan,mau ga mau produk injeksi jd produk masal dan itu akan menjadi murah ongkos produksinya. Contohnya Thailand,semua produknya yg skrg injeksi.

  16. alfin permalink
    11 Februari 2014 22:19

    intinya semua punya kelebihan n kekurangan antara injeksi n karburator

Trackbacks

  1. Tweets that mention Yamaha dan Honda Genjot Motor Injeksi? « Edo Rusyanto's Traffic -- Topsy.com
  2. Siapa Pelopor Motor Injeksi di Indonesia ? | uDien d'kab

Tinggalkan komentar