Lanjut ke konten

Likuid, Tapi Kenapa Bunga Lebih Tinggi?

10 Oktober 2010

MENYAMBUNG artikel ’Bijak Kredit Sepeda Motor’ yang saya tulis, Jumat, 8 Oktober 2010, ada hal yang menggelitik di benak saya. Hal itu adalah soal kenapa produk sepeda motor yang tergolong likuid alias laku di pasaran, suku bunga kreditnya justeru rata-rata lebih tinggi.

Yuk kita tengok data yang saya temukan di lapangan. Metode yang saya pakai amat sederhana yakni berdasarkan uang muka atau down payment (DP) terrendah, tenor kredit tertinggi, dan besaran cicilannya.

Di lini sepeda motor sport, Yamaha Vixion yang notabene bisa laku rata-rata per bulan 18 ribu unit pada 2010, justeru suku bunga kreditnya paling tinggi. Dengan uang muka paling kecil Rp 3 juta dan tenor 35 bulan, serta cicilan per bulan Rp 934.400, total uang yang dikeluarkan konsumen sekitar Rp 35,7 juta. Sedangkan harga jual tunai sepeda motor bermesin 150cc itu dibanderol Rp 21 juta on the road untuk kawasan Jakarta. Artinya, suku bunga rata-rata per tahun sekitar 24,14%.

Produk saingannya, yakni Honda New Megapro terlihat memakai bunga 18,36% per tahun untuk tipe racing dan 18,23% untuk tipe jari-jari. Tipe racing atau cast wheel CW) dibanderol Rp 19,5 juta dan tipe jari-jari sebesar Rp 18,3 juta. (lihat tabel)

Sementara itu, Suzuki Thunder yang sepanjang 2010 rata-rata terjual sekitar 1.400 unit per bulan, memasang bunga sekitar 20,33% per tahun. Dengan suku bunga sebesar itu, sepeda motor bermesin 125cc tersebut, harus dibayar total Rp 24,5 juta oleh konsumen. Sedangkan harga tunai Suzuki Thunder sekitar Rp 15,4 juta.

Kawasaki menerapkan jurus yang berbeda. Suku bunga yang diterapkan untuk sepeda motor sport mereka tergolong paling rendah di antara sepeda motor sport milik anggota Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (Aisi). Misalnya saja untuk Kawasaki Ninja 250 R. Sepeda motor yang dibanderol Rp 46,5 juta per unit itu hanya menerapkan suku bunga 17,29%, alias paling rendah di antara sepeda motor sport prinsipal Jepang yang tergabung dalam Aisi.

Konsumen membayar selisih antara harga kredit dengan tunai sekitar Rp 21,7 juta untuk Kawasaki Ninja 250 R. Padahal, itu sudah dengan uang muka sebesar Rp 10 juta. Volume penjualan sepeda motor bermesin 250cc itu pada 2010 rata-rata per bulan sekitar 915 unit.

Yamaha tampaknya menerapkan strategi berbeda. Biasanya, semakin likuid penjualan sebuah produk, bakal dikenai bunga lebih rendah. Namun, yang dilakukan oleh perusahaan leasing untuk produk Yamaha justeru kebalikannya. Dari 12 varian sepeda motor sport prinsipal Jepang yang tergabung dalam Aisi, tiga produk Yamaha menempati posisi teratas suku bunga tertinggi. Ketiganya untuk produk Vixion, Byson, dan Scorpio Z. Ada apa di balik itu semua? Benarkah perusahaan leasing memetik selisih sebesar-besarnya? Silakan terka sendiri. (edo rusyanto)

26 Komentar leave one →
  1. 10 Oktober 2010 06:53

    Podium

  2. herimoko permalink
    10 Oktober 2010 06:54

    Podium…..
    Mending ikutan arisan motor saja, jauh lebih murah…..

  3. 10 Oktober 2010 06:57

    Wuah.. Leasing bener2 memanfaatin kesempatan ni slagi pnjualan V-Ixion tetap tinggi + d dukung’y masih bnyk orang yg minat sekali untk membeli untk mmbeli V-Ixion ni. Hhmm..

  4. Rovisezy permalink
    10 Oktober 2010 07:33

    Dg Dp yg minim plus kemudahan2 lainya, kredit kepemilikan spd motor termasuk kredit dg hight risk,hingga diterapkanlah bunga kredit yg “agak tinggi”.Walaupun skrg banyak bermunculan leasing2 baru hal ini belum mampu menciptakan pola perang bunga kredit. hal lainya terjadi karena pihak leasing mempunyai bargaining power yg lbh kuat dibanding konsumen.Dg bunga segitu aja laris knp harus diturunkan?

    • 10 Oktober 2010 07:48

      kira2 persaingan antara leasing masih sehat gak yah?

  5. bjl permalink
    10 Oktober 2010 08:17

    Ini terkait dgn minimnya pengetahuan masyarakat ttg leasing dan permainan kerjasama dgn dealer. Pinjam di bank atau koperasi bisa dapat bunga yang lebih murah lho.

    • Legenda Rider permalink
      10 Oktober 2010 11:26

      betul tapi kalo mau pinjem ke bank masuknya beli cash dptx 3 bulan lagi. bunga bank, (kl diitung fixed rate sekitar 6,4% vs 20%). gimana kl di itung pake bunga berjalan bakal makin gede bunganya, 50% dpt kali yah,.

      Tp ane masih hera, kmrn liat pricelist NMP, masa kredit 11 bulan ma 23 bulan totalnya sama2 26 juta? ada yg bs jelasin?

  6. az147r permalink
    10 Oktober 2010 08:20

    “Podium…..
    Mending ikutan arisan motor
    saja, jauh lebih murah …..”
    Oleh herimoko
    ====
    Dikota saya juga ada tuh, katanya cukup bayar Rp 375/bln. Tapi ngomong2 aman nga tuh (nga kejamin sptx)

  7. yudhi3 permalink
    10 Oktober 2010 08:24

    Hukum permintaan om edo … semakin byk permintaan semakin tinggi harga … ! itu yang dipake sama leasing … !

    • 10 Oktober 2010 08:28

      hemmm…tapi agak unik dengan Yamaha Byson, tuh motor baru diluncurin dua bulan tapi dibanderol bunga sekitar 24%, hampir sama dengan Yamaha Vixion yg memang laris manis. atau, para perusahaan leasing sudah menerawang Byson bakal laris manis juga kali yah?

  8. Rovisezy permalink
    10 Oktober 2010 08:52

    Penerapan Denda harian merupakan bom waktu bagi anda..! Setelah habis masa jatuh tempo angsuran,pas waktu pengambilan Bpkb ,anda akan dikenakan penambahan bisa nyampe 1jt-3jt sbg akumulasi dr denda tunggakan harian.. Mending pilih bank yg tanpa denda harian.

    • 10 Oktober 2010 09:15

      wah serem juga yah? aduhhh…repot euy…trims sharingnya bro, salam.

  9. zen1th permalink
    10 Oktober 2010 09:00

    mungkin krn yamaha indonesia emang jd sapi perah yamaha jepang jadi segala hal mesti di buat untung tinggi…imho..

  10. daris permalink
    10 Oktober 2010 10:21

    lebih baik pinjam dibank, bunganya lebih rendah 😀

  11. softech_niQ permalink
    10 Oktober 2010 10:41

    kl dhitung2,leasing lbh sangar drpd bank…
    yg sring jd mslh, dbank hrs ada jaminan.

  12. softech_niQ permalink
    10 Oktober 2010 11:00

    gw prnh kasih saran ama temen yg mw beli fu,”kl mw kredit,pnjm dbank aja krn lbh murah drpd leasing,biar aja gw yg urus (ada kenalan org dlm,jd ga ribet&cpt cair…hehehe),tp jaminanx loe yg sediain”…
    naah,jaminan inilh yg jd kendalax,,,maklum laah,bujangan msh blm punya pegangan…hihihihi.

  13. Lintang Selatan permalink
    10 Oktober 2010 11:36

    Alhamdulillah masi bisa nabung jadi belum kena jeratan Leasing, dkk…
    ==salam kenal==

  14. softech_niQ permalink
    10 Oktober 2010 13:54

    gw jg nabung bro,3 bln pertama sulit tuk mbiasakn mnabung harian,tp dhari bulan berikutx”hampa terasa”bl ga mnabung..hihihi.kyk lagu aja.
    skrng udh 8bulan,mngkn sblm akhir tahun ini udah brojol…..hahahaha.

  15. 10 Oktober 2010 13:54

    Sebagai salah satu dealer resmi Honda, saya juga ingin ikut meramaikan diskusi ini 🙂

    Dari pengalaman saya sendiri (dan diskusi dari teman teman leasing), faktor suku bunga untuk kredit motor agak sedikit bervariasi tetapi faktor utamanya adalah resiko dari sang konsumen.

    Intinya, semakin tinggi resiko tentu saja bunganya akan lebih tinggi.

    Nah salah satu contoh penerapan konsep ini adalah pemilahan tipe konsumen menurut jenis motornya. Untuk tipe motor dimana konsumen amat sering tidak mampu membayar (contoh: Honda Blade -> dimana harga jual motor 2nd nya juga sudah jatuh habis) maka DP yang diberikan dan angsuran bunganya pun agak lebih tinggi.

    Salam kenal

    • 10 Oktober 2010 14:05

      wah senang sekali mau berbagi di sini bro. dari segi risiko memang lazimnya yg berisiko tinggi bakal dikenai bunga tinggi pula. data yg aku temui di lapangan, terkait Blade, memang ternyata tinggi yah bunganya.
      ditunggu sharing yg lainnya bro agar mencerahkan kita semua.

      salam kenal juga.

  16. Arif rakhman a.k.a Penerjemah permalink
    10 Oktober 2010 14:45

    terima kasih kepada pak Edo atas pencerahannya lewat artikel ini. sudah jelas bahwa kalimat terakhir di artikel ini sangat retoris. yup kita tahu siapa yang ambil untung buaaaanyak banget. hm, leasing harus dikasih “pelajaran” neh 👿

    • 10 Oktober 2010 15:45

      sabar…sabar…ayo kita kelola dana dengan semaksimal mungkin agar hidup lebih baik di esok hari. amin

  17. ardhinugros permalink
    10 Oktober 2010 20:29

    Pak Edo, agak OOT.. saya mo sharing skim pembiayaan saya.. boleh kan? 😀 Desembar 2007 saya beli HSX125 15juta OTR.. Males berurusan dengan leasing, saya bayar cash ke dealer.. Karena ga punya aset u jaminan ke bank, pembiayaannya saya pinjem koperasi kantor 13,85 juta sisanya uang saya pribadi.. saya nyicil ke koperasi 36 bulan.. Bunga 2,5 persen per bulan dari sisa pinjaman yang belum lunas.. Jadi jumlah cicilan per bulan makin mengecil.. saya kalkulasikan total yang harus dicicil sebesar 18,5 juta.. Alhamdulillah gak memberatkan dan gak terasa 2 bulan lagi lunas. Plus motor masih kinyis2 karena saya rawat 😀

    • 11 Oktober 2010 08:26

      trims bro atas sharingnya, smoga bermanfaat untuk kita semua. amin

      • 13 Oktober 2010 11:41

        ^halah…jatuhnya sama dengan bung Edo yang waktu ditawarin kredit skydrive. trus mana katanya bunga yg 12-14% pertahun dari leasing itu?

        bung edo yg bener yg mana? 12-14% ato bunga yg sekarang sih yg bener

  18. Joko permalink
    25 Oktober 2010 22:13

    Cuma dua kemungkinan, ambil untungnya kegedean atau memang tipe konsumennya beresiko tinggi. Bisa rawan nggak bayar, hilang atau kecelakaan.

Tinggalkan komentar