Ini Lima Perilaku Pengemudi Paling Memicu Kecelakaan
FAKTOR perilaku pengemudi masih menjadi pemicu utama kecelakaan lalu lintas jalan di Indonesia. Pada 2016, perilaku mendominasi dengan kontribusi 97,9%. Miris.
Artinya, pemicu kecelakaan seperti faktor jalan, kendaraan, dan cuaca menyumbang sekitar 2,1%. Fakta yang harus menjadi pembelajaran kita semua bahwa perilaku pengemudi tidak bisa semena-mena ketika berlalu lintas jalan.
Lantas, apa saja lima perilaku pengemudi yang paling memicu terjadinya kecelakaan di Tanah Air? Mari kita tengok data Korlantas Mabes Polri.
Pertama, tidak waspada memperhatikan gerakan lalu lintas dari arah depan. Inilah perilaku pengemudi nomor wahid yang memicu kecelakaan di jalan pada 2016. Aspek ini menyumbang sekitar 22,5% terhadap total kecelakaan yang terjadi pada tahun lalu. Setiap hari, ada sekitar 59 kasus kecelakaan yang dipicu aspek ini.
Kedua, gagal menjaga jarak aman. Perilaku ini menyumbang sekitar 17% terhadap total kecelakaan di jalan. Setiap hari terjadi sekitar 44 kasus pada 2016.
Ketiga, ceroboh saat berbelok. Aspek ini menyumbang sekitar 14% terhadap total kecelakaan. Angka itu setara dengan 36 kasus per hari.
Keempat, ceroboh saat menyalip. Aspek ini menyumbang sekitar 11% terhadap total kecelakaan. Setiap hari, ada 30 kasus kecelakaan yang dipicu perilaku ini.
Kelima, melampaui batas kecepatan. Kontribusi aspek ini sekitar 7% atau setara dengan rata-rata 18 kasus per hari.
Pertanyaannya, apakah perilaku itu dapat diubah? Lalu, bagaimana mengubah perilaku berisiko tinggi menjadi risiko yang lebih rendah?
Sejatinya tidak ada yang sulit jika kita mau. Kali ini kita belum mengulas jawaban atas dua pertanyaan tersebut. Namun, baru langkah awal untuk kita mengenali apa saja perilaku yang berpotensi tinggi memicu kecelakaan di jalan. Setelah kenal, barulah kita cari jalan keluarnya.
Oh ya, data di atas baru untuk periode Januari-Oktober 2016. (edo rusyanto)