Menerobos Lampu Merah Berujung Petaka
BANYAK pengguna jalan yang faham bahwa saat lampu pengatur lalu lintas jalan berwarna merah artinya berhenti. Tapi, ada juga yang nekat menerobosnya. Terus melenggang dengan segudang alasan.
Tahukah kita bahwa menerobos lampu merah bisa berujung petaka?
Kalau perlu bukti, lihat saja tayangan video ini. Bisa jadi peristiwa tabrakan sepeda motor dengan sepeda motor di kawasan kota Medan, Sumatera Utara itu menimpa para penerobos di kota lain di Indonesia.
Dalam tayangan video itu terlihat bagaimana pesepeda motor yang menerobos lampu merah berkecepatan tinggi menabrak pesepeda motor lainnya yang datang dari arah berlawanan. Korban yang ditabrak adalah pengguna jalan yang memang dalam posisi benar, lampu pengatur lalu lintas jalannya berwarna hijau.
“Sepeda motor yang dari arah Juada-Halat menerobos traffic light, sementara dari arah Pandu-Tirtanadi lampu berwarna hijau,” tulis akun Atcsmedan, dalam akun Instagram yang dilansir sekitar Februari 2017.
Penabrak maupun yang ditabrak keduanya terluka. Mereka ditolong oleh warga yang melintas di sekitar lokasi terjadinya tabrakan. Lalu lintas jalan pun sempat tersendat akibat peristiwa itu.
Rasa sabar memang harus dipertebal. Saat lampu pengatur lalu lintas jalan berwarna merah, nikmati saja. Anggap itu sebagai instrumen untuk jeda istirahat setelah berkendara. Durasi berkisar 30-60 detik menanti pergantian warna digunakan untuk melepas sedikit rasa lelah berkendara.
Nekat menerobos lampu merah bukan semata menimbulkan kecelakaan yang berujung penderitaan. Bila kedapatan petugas dan kena tilang, sanksi denda juga sudah menanti.
Bila alasan menerobos lampu merah karena terburu-buru, justeru bisa banyak kehilangan waktu. Termasuk, tentu saja, ketika terjebak dalam kecelakaan. Waktu, tenaga, bahkan biaya yang terbuang bisa lebih banyak. Apalagi jika tingkat fatalitas kecelakaan super tinggi, semua bisa hilang dalam sekejap. (edo rusyanto)
foto: atcsmedan
Ngerii.. Sy dl pernah nabrak motor yg terobos lamer