Akhir Pekan di Pabrik yang Menyenangkan

AWALNYA sebuah pesan tertulis masuk ke ponsel saya. Pesan tadi berisi ajakan untuk sosialisasi keselamatan jalan bagi para pekerja pabrik batere Energizer. Praktis saya iyakan.

“Kami di Jarak Aman mensosialisasikan keselamatan jalan (road safety ke segala lini kehidupan masyarakat, termasuk kepada para pekerja pabrik,” ujar saya kepada bro Arif, dari Energizer yang mengontak saya, baru-baru ini.

Sesuai jadwal yang disepakati, yakni Sabtu, 28 Januari 2017 pagi, saya pun tiba di pabrik yang terletak di kawasan Cimanggis, Depok, Jawa Barat itu.
Pabrik ini tergolong familiar bagi saya. Ini adalah kali ketiga saya beranjangsana dengan mereka. Bedanya, saat itu saya masih Ketua RSA Indonesia. Bahkan, saking melekatnya hingga kini mayoritas melihat saya sebagai sosok di lembaga tersebut.

“Sosialisasi kali ini melibatkan 60 karyawan Energizer,” sergah bro Arif, Sabtu itu.

Kantin pabrik disulap menjadi ruang pertemuan. Puluhan pekerja, perempuan dan pria sudah duduk rapi di kursi. Sebuah layar dan proyektor ditempatkan di bagian depan ruangan untuk presentasi sebelum tanya jawab. Tapi yang saya sodorkan kali ini adalah Memangkas Fatalitas untuk Menjaga Produktifitas.

Maklum, mayoritas kecelakaan lalu lintas jalan melibatkan kelompok usia produktif, termasuk para pekerja pabrik. Data Korlantas Polri memperlihatkan, pada 2016, kelompok pekerja menyumbang sekitar 34% dari total korban kecelakaan. Angka itu adalah nomor wahid dari total korban yang bergelimpangan akibat petaka jalan raya.

“Bagaimana saya mesti mengatasi rasa kantuk saat naik motor sepulang kerja pada pagi hari?” tanya seorang peserta yang bekerja shift malam dan pulang pagi, dalam diskusi Sabtu itu.

Sebuah pertanyaan menarik dan problem yang bisa dibilang ditemui para pekerja pabrik yang beroperasi tiga shift. Guna mengatasi rasa kantuk, langkah yang jitu adalah dengan mengatur ritme istirahat. Memanfaatkan waktu istirahat yang tersedia untuk tidur secara berkualitas dalam 15 menit. Hal ini dapat membantu memulihkan kebugaran, beberapa saat sebelum akhirnya istirahat tidur cukup di rumah.

Antusiasme peserta diskusi dalam sosialisasi kali ini terlihat dari banyaknya pertanyaan dalam diskusi yang berlangsung 120 menit. “Apakah ada aturan yang membolehkan ketika touring dikawal polisi?” sergah peserta lainnya.

Pertanyaan ini dilontarkan berdasarkan pengalaman sang penanya ketika touring dikawal polantas. Oh ya, di pabrik ini terdapat kelompok pengguna sepeda motor, yakni Energizer Motor Club (EMC) yang salah satu kegiatannya adalah touring.

Saya ajak sang penanya dan peserta diskusi untuk melongok regulasi Undang Undang (UU) No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ). Regulasi itu memungkinkan adanya pengawalan dari polantas. Bahkan, lantaran dikawal, tak jarang mendapat prioritas di jalan.

Guna menggelitik peserta diskusi, saya mengajak mereka untuk memperhatikan dua aspek, yakni genting dan penting sebagai latar belakang mendapat prioritas di jalan. Genting adalah situasi mendesak seperti yang diemban oleh mobil pemadam kebakaran dan ambulans. Sedangkan penting, di antaranya adalah rombongan mobil kepala negara atau tamu negara. Lantas, di mana posisi rombongan touring?

Sebagian peserta diskusi adalah anggota EMC. Pertanyaan pun menyerempet terkait teknis bagaimana berkendara berkelompok yang aman dan selamat. Serta, bagaimana menjaga jarak antar kendaraan yang aman.

Bro Dito, salah satu simpatisan Jarak Aman yang membantu saya dalam sosialisasi kali ini. Dengan gamblang dia menjawab pertanyaan bagaimana berkendara bersama saat touring keluar kota. “Usahakan memakai formasi zig-zag agar lebih aman, yakni tidak tabrak belakang,” tutur pria muda itu yang diamini para peserta diskusi.

Diskusi terus bergulir. Sementara itu, di luar ruangan hujan mengguyur bumi. Bahkan, ketika kami pamit untuk meninggalkan lokasi pabrik, hujan menemani perjalanan.

Sebuah akhir pekan yang menyenangkan, bertemu dengan teman-teman pekerja yang gigih, termasuk untuk menambah wawasan keselamatan jalan. Bravo! (edo rusyanto)