Komunitas Ini Ajak Pak Lurah Nertibin Pelawan Arah
WAJAH Rully tampak sumringah. Dia menceritakan aksi silent campaign-nya berjalan mulus. Tak tanggung-tanggung, dia mengajak Lurah di kawasan setempat.
“Pak Lurahnya mendukung aksi kami. Masyarakat juga mendukung,” kata dia, saat berbincang dengan saya, di Jakarta, belum lama ini.
Dukungan Lurah di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan cukup membantu. Selain mengizinkan lokasinya untuk dipakai kampanye, juga mengerahkan masyarakat untuk sosialisasi. “Bahkan, kami dibantu Satpol PP setempat agar spanduk yang dipasang tetap aman. Spanduk dipasang di bawah Flyover Kalibata, Jl Raya Kalibata,” tambah pria berambut panjang itu.
Hampir setiap hari aksi melawan arah terjadi di kawasan Kalibata. Para pengguna jalan berbondong-bondong nekat melawan arah. “Dari pantauan kami, setiap hari ada sekitar 1.000-an pelanggaran,” kata Rully yang juga pengurus Komunitas Suzuki Thunder (Koster) Indonesia.
Dia bercerita, Koster memantau pelanggaran sebelum melaksanakan aksi. Begitu juga saat kami melaksanakan aksi selama dua hari. Terjadi penurun pelanggaran menjadi berkisar 700-900 kasus.
“Ada yang membatalkan upaya melawan arah. Tapi, ada juga yang ngotot melawan arah saat melihat aksi kami,” tambahnya.
Dia menjelaskan, Koster berkampanye di jalan pada Sabtu, 8 Oktober dan Sabtu, 29 Oktober 2016, pagi hingga siang hari dengan membawa spanduk yang berisikan peringatan bahaya melawan arus lalu lintas jalan dan dampaknya. Metode Silent Campaign dipilih karena tidak melakukan tindakan yang arogan dan berteriak-teriak kepada pelanggar lalu lintas atau menyetop atau memaksa orang balik arah.
“Koster ingin mengingatkan pelanggar lalu lintas melalui spanduk, sedangkan tanggung jawab keselamatan adalah dari pengemudi motor itu sendiri,” tutur Rully.
Selain aksi turun ke jalan, lanjutnya, Koster juga melakukan sosialisasi kepada warga di Kelurahan Rawajati, Jakarta Selatan, Senin, 17 Oktober 2016. Sosialisasi yang mengusung tema Follow Traffic Rules, Save Your Life itu dihadiri oleh Lurah, penggiat warga Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), Lembaga Masyarakat Kelurahan (MK) serta para pengurus RT dan RW setempat.
“Sosialisasi ini dilengkapi juga dengan narasumber yang menjadi korban lalu lintas karena lawan arus,” kata dia.
Koster adalah bagian dari segelintir kelompok masyarakat yang gigih menyuarakan pentingnya berlalu lintas jalan yang aman dan selamat. Mereka menanamkan kesadaran akan pentingnya keselamatan jalan (road safety). Maklum, Indonesia masih memiliki catatan hitam di jalan raya. Setiap hari, 70-an jiwa melayang sia-sia akibat kecelakaan lalu lintas jalan. (edo rusyanto)
foto:dok Koster Indonesia