Menjajal Jalur Alternatif Jonggol – Cianjur
LIBUR panjang akhir pekan penghujung Maret 2016 membuat arus kendaraan bermotor membludak keluar Jakarta. Sejumlah tayangan televisi memperlihatkan gambar kemacetan di ruas tol seperti Cikampek.
"Saya naik bus dari terminal Rambutan jam 6 pagi, butuh 8 jam nyampe Cikalong, Cianjur," ujar seorang pria muda, saat berbincang dengan saya, di Warung Aneka Sari, Jumat, 25 Maret 2016 siang.
Dia menumpang bus Budiman rute Jakarta-Tasikmalaya. Biasanya, kata dia, hanya butuh waktu 7-8 jam untuk mencapai Tasikmalaya. Bus bertarif Rp 85 ribu itu kini mengambil jalur alternatif Jakarta-Jonggol-Cianjur. Rute yang sama saya lintasi Jumat itu untuk menuju ke kota Bandung, Jawa Barat. Bedanya, saya naik sepeda motor.
Arus kendaraan di rute tersebut ramai lancar. Kali ini diramaikan bus-bus besar, baik yang memang biasanya melintas disitu maupun bus yang mencari alternatif. Maklum, rute utama seperti via Puncak dan Cikampek disesaki antrean kendaraan.
"Arus lalu lintas arah Cikampek ekornya sampai Jatibening. Sedangkan arus tol Jagorawi ekornya sampai km 43," papar AKBP Budiyanto, kasubdit Bin Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya dalam pesan tertulisnya Jumat pagi.
Arus tol Jagorawi adalah jalur keluar kota Jakarta menuju Bogor dan kawasan wisata Puncak. Pada musim libur kemacetan menjadi-jadi menuju kawasan wisata favorit warga Jakarta itu. "Puncak macet total 5 km," ujar bro Sontry, salah satu kolega saya, Jumat pagi.
Kondisi jalan alternatif ini cukup bagus. Pagi hingga siang saat saya melintas berdua bro Fiyan arus kendaraan ramai lancar. Ketersendatan terasa menjelang Metland Transyogi dan Taman Buah Mekarsari serta fly over yang mengarah ke kedua area tersebut.
Jalan yang meliuk, menanjak, dan menurun menyambut kami sepanjang perjalanan di jalur alternatif ini. Mayoritas aspal jalan cukup baik. Ada sejumlah jalan berlubang dan bergelombang setelah Cariu, Bogor. Aspal yang mengelupas juga sempat kami jumpai. Secara keseluruhan relatif bagus.
Rambu penunjuk cukup membantu untuk mengarahkan ke Cianjur. Juga terdapat sejumlah rambu peringatan, termasuk peringatan adanya penyeberang jalan. Sedangkan pemandangan di kiri dan kanan jalan cukup hijau. Bahkan, ada di sebagian lokasi yang padinya sudah menguning dan selesai dipanen.
Bagi yang ingin rehat cukup tersedia restoran. Terlebih menjelang kawasan Waduk Cirata, Cianjur. Hal yang patut diperhatikan adalah minimnya SPBU. Saya sempat menjumpai SPBU mini.
Pastinya jalur ini bisa menjadi alternatif bagi yang ingin ke kota Cianjur atau Bandung. Begitu juga sebaliknya yang hendak ke Jakarta. Selamat menjajal. (edo rusyanto)
- 20160325 131501
- 20160325 132702
- 20160325 130321
- 20160325 122528
- 20160325 165300
Saya hampir tiap minggu lewat situ . Ada sahabat bloger peysblogcorner.com
Memang seru banget jalur ini.
Tapi kalau malam agak serem kalau sendirian.
Wah Eyang Edo ajak-ajak kitalah kalau jalan-jalan 😀
http://elangjalanan.net/2016/03/26/video-kecelakaan-cbr150r-akibat-balapan-di-jalanan-umum/
Saya tiap akhir bulan lewat situ. Dulu sering lewat puncak, karena bosan dn macet ubah jalur ke cianjur via jonggol.
Kalo malem rawan gak gan?
ada jalur tertentu yg oleh penduduk setempat tidak disarankan melintas sendirian saat malam hari.
yup betul pak Edo.. bisa buat alternatif dari jakarta ke puncak.. tapi memang tiap hari macet dari flyover cilengsi sampai Harvest.. setelah itu sih relatif lancar..
btw saya stay di Cileungsi pak..
salam kenal yah, makasih infonya.
Om jalur jonggol rawan kejahatan gak?
di titik tertentu disarankan oleh penduduk setempat tidak bersepeda motor sendirian pada malam hari, itu info yg saya peroleh. makasih.
Kalau pagi sampai sore jalurnya aman ya gan?
sepengalaman saya sih aman2 saja.
mei 2016 ane lewat jalur ini cileungsi-garut. mantap..
Boleh ikut komen ya om, sy baru semalem lewat jalur alternatif ini, jonggol cariu cianjur. Tujan mau ke bdg, dikarenakan mau coba lewat n penasaran krn blm pernah lewat jalur alternatif ini, ada tmn di cibubur ga rekomendasiin jalur ini kalau malam,krn minim penerangan dan agak serem soalnya kanan kiri sawah,ilalang,hutan. Tmn malah rekomendasiin lewat bekasi cikarang pwkt,dst.. well, krn mnurut ane dah tanggung dan lagi di cibubur jg, ane buka deh maps dan jalur ini terlihat logis krn lbh singkat (makin mantep deh ane). Sesampainya di simpang dekat cibarusah trnyata maps ga rekomendasiin ane buat lurus lewat cipamingkis krn ada jembatan rusak katanya. Well ane jadi harus belok kiri lewat jalur cibarusah. Wktu itu jam 21.00 , 30 menit b3rjalan jalanan masi oke,masi ramai sampai ane ketemu kecamatan bojong mangu disitulah mental ane yg wktu itu sendirian di uji. Krn ga ada lampu jalan sm skali n kanan kiri sawah, jarang rumah warga. Dalam benak ane wktu itu ga peduli klo di tongolin setan,ane kuatir begal aja. Sempet mau nyerah bgitu ketemu bbrp pemukiman, buat istrht n lanjut lg pagi, tp itu bkn solusi. Akhir nya ane lanjut bermodalkan semangat siapa tau didepan jalanan lebih ramai. Ternyata ane salah dan ane itung2 kira2 sampe dicariu sekitar 1 jam dgn kondisi jalan yg serem bgitu,ane baru bisa tenang sdikit pas di cariukrn udah agak ramai. Jalur ini ok, tpga recomend klo mau lewatmalem ya.. mending siang deh,ane yakin pemandangannya pstii indah.kecuali agan2 mau uji nyali boleh deh n3kat ky ane smalem. Hehe.. sekian