Penelitian Soal Mobil Ini Cukup Mengagetkan
BAGI saya yang awam, cukup kaget ketika membaca berita hasil penelitian tentang mobil ini. Laman viva.co.id membeberkan, mobil dengan kapasitas tiga baris atau tujuh penumpang menjadi salah satu kendaraan yang cukup berbahaya. Di Indonesia mobil seperti itu kondang dengan sebutan minibus. Nah loh?!
Kenapa? Bagaimana bahayanya? Itu pertanyaan yang terlontar dari benak saya yang awam.
Ini lanjutan dari berita tersebut. Kesimpulan tentang bahayanya mobil seperti itu berdasarkan hasil tes uji kecelakaan yang dilakukan di Jerman melalui ADAC atau Allgemeiner Deutscher Automobil-Club (ADAC). Disebutkan bahwa alasan mobil kecil tujuh penumpang berbahaya karena kursi baris ketiga di tempatkan di atas as roda. Dengan begitu, seperti dilansir laman tersebut, penumpang belakang akan duduk lebih tinggi.
Lalu, ADAC menemukan bahwa jika terjadi kecelakaan, potensi cedera lebih tinggi pada penumpang belakang karena kepala akan berbenturan langsung dengan atap kabin. Bahkan, dalam tes uji tabrak ini pula ditemukan bahwa jika kecelakaan dari belakang, sangat berbahaya karena kepala bisa langsung berbenturan dengan jendela belakang.
ADAC juga mencatat, tabrakan bisa lebih parah, jika kendaraan yang menabrak merupakan mobil dengan bodi bongsor seperti halnya SUV (Sport Utility Vehicle) atau sebuah truk dan bus. “Risiko jatuhnya korban lebih tinggi,” tulis laman tersebut.
Jadi penasaran. Masalahnya, kalau lihat di sekeliling temat saya tinggal, mobil jenis tujuh penumpang itu jumlahnya cukup banyak. Bahkan, barangkali di seantero kota tempat saya tinggal juga demikian. Minibus memang populer karena harganya relatif terjangkau.
Terkait dengan kecelakaan lalu lintas jalan. Bila mengintip data Ditlantas Polda Metro Jaya, ternyata kendaraan bermotor jenis minibus merupakan jenis kedua terbesar yang terlibat kecelakaan. Posisi minibus persis di bawah sepeda motor yang memang masih menjadi kendaraan terbanyak terlibat dalam kecelakaan.
Pada 2014, kontribusi sekitar 15% terhadap total kecelakaan. Angka itu melonjak dari kontribusi setahun sebelumnya yang sekitar 13%. Setiap hari, rata-rata ada empat kendaraan minibus yang terlibat kecelakaan di Jakarta dan sektiarnya.
Khusus untuk tahun 2014, tren keterlibatan minibus meningkat sekitar 3% bila dibandingkan dengan tahun 2013. Sedangkan sepeda motor yang menempati posisi terbanyak justeru mencatat penurunan, yakni sekitar 10%. (edo rusyanto)
Kenapa mobil 7 penumpang sangat laku? Karena keluarga Indonesia adalah keluarga besar yang rata2 anggota keluarganya 5 – 7 orang
buy double cabin laaagh
Menang kalah tetap pakainya hurley aja…. Lebih aman…