Rindu Polantas Mendinginkan Jalan Raya
PERNAH dengar keluhan begini?
Paling sebal kalau sedang macet total, tidak ada satupun polisi lalu lintas (polentas) yang hadir mengurai kemacetan. Atau, kalimat seperti ini, polantas seperti tak berdaya mengatasi kemacetan di Jakarta.
Ya. Karut marut lalu lintas jalan Jakarta bak tak berujung. Setiap hari kita melihat antrean kendaraan bermotor mengular disana-sini. Tak semata di tengah kota dan di simpul-simpul masuk Jakarta. Kini, kemacetan juga sudah meruyak di bibir Jakarta.
Bagaimana kemacetan lalu lintas jalan dapat terurai dengan maksimal bila setiap hari kota berusia 487 tahun ini kedatangan 5.500-6.000 kendaraan bermotor anyar? Pertumbuhannya tidak tanggung-tanggung, yakni berkisar 10-15% per tahun. Padahal, pertumbuhan jalannya sekitar 0,01% per tahun. Jomplang kan?
Sekadar menyegarkan ingatan kita, data Ditlantas Polda Metro Jaya yang menaungi Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jadetabek) memperlihatkan bahwa hingga akhir 2014, jumlah kendaraan di wilayah ini mencapai sekitar 17,5 juta unit, sekitar 75% nya adalah sepeda motor.
Pada periode yang sama, rasio jalan di Jakarta dibandingkan dengan total luas daratan Jakarta baru sekitar 7%. Masih jauh dari ideal yang semestinya 12% dari total luas kota. Saat ini, jumlah panjang jalan Jakarta sekitar 6,86 juta kilometer (km).
Soal kemacetan yang kerap membuat panas suasana jalan raya, polantas dan Ditlantas Polda Metro Jaya bisa ambil peranan penting untuk mendingin jalan raya. Pemanfaatan teknologi informasi seperti kamera pengawas CCTV menjadi salah satu kata kunci. Selain itu, memperkuat sinergi dengan pemangku kepentingan lainnya, seperti dinas perhubungan dan dinas tata kota.
Di sisi lain, setiap petugas bisa bertindak tegas dalam menerapkan aturan di jalan. Tindakan tegas, konsisten, kredibel, transparan, dan tidak pandang bulu menjadi harapan kita semua. Kami rindu sosok petugas yang seperti itu demi mewujudkan lalu lintas jalan yang humanis. (edo rusyanto)
Halo min Salam kenal