Produsen Makin Doyan Bikin Motor 250 CC
PRODUSEN sepeda motor di Indonesia kian doyan bikin sepeda motor berkapasitas 250cc. Lihat saja tren lima tahun terakhir, lonjakannya cukup signifikan.
Hal itu setidaknya terlihat dari kiprah para produsen yang berhimpun di Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia (Aisi). Sepanjang Januari-April 2015, penjualan motor 250cc di pasar domestik melonjak hingga 209%. Dahsyat kan?
Padahal, kita tahu bahwa harga motor kelompok ini berlipat-lipat dari harga motor kebanyakan yang dibeli konsumen di Indonesia. Rentang harga motor 250cc berkisar Rp 40 jutaan per unit hingga di atas Rp 90 juta per unit. Coba bandingkan dengan harga motor skutik yang paling laku atau motor bebek yang paling laku di Indonesia, yakni berkisar Rp 12-15 juta per unit. Bagai bumi dan langit kan?
Kembali lagi soal melonjaknya motor 250cc.
Data Aisi memperlihatkan, untuk periode Januari-April, komposisi motor 250cc terus menggelembung. Bandingkan saja, jika pada Januari-April 2012 baru sekitar 0,24%, kini pada empat bulan 2015 sudah menyentuh 1,78% dari total motor yang dijual anggota Aisi. Komposisi itu mencakup motor 250cc yang dilego di domestik plus yang untuk ekspor.
Dari segi volume, penjualan motor 250cc juga terus meningkat. Untuk periode yang sama, melonjak drastis, yakni dari 7.200-an unit menjadi hampir 39 ribu unit.
Dilihat dari segi variannya, saat ini sedikitnya ada 11 varian motor 250cc besutan anggota Aisi. Padahal, lima tahun lalu baru sekitar lima varian. Saat itu, baru Honda dan Kawasaki yang asyik bermain di segmen 250cc.
Khusus untuk Yamaha, produsen yang satu ini mulai tergoda main di segmen 250cc pada 2014, persisnya masuk pada Juli 2014. Yamaha langsung tancap gas. Saat ini, Yamaha menempati posisi kedua dengan pangsa pasar sekitar 16%. Di posisi teratas masih Kawasaki dengan penguasaan pangsa pasar sekitar 82%. Kini, selain kedua produsen itu ada dua lagi anggota Aisi yang bermain di segmen 250cc, yaitu Honda (0,95%) dan Suzuki (0,36%).
Yamaha lewat R25-nya langsung merangsek segmen 250cc. Namun, mayoritas produksi R25 dilempar untuk pasar ekspor. Bila digabungkan antara pasar domestik dan ekspor, pangsa pasar Yamaha di segmen 250cc mencapai sekitar 65%, sedangkan Kawasaki sekitar 34%. (edo rusyanto)