Lima Pendulang Triliunan Rupiah dari Bisnis Sepeda Motor
SEPANJANG Januari-April 2015 perputaran bisnis sepeda motor menyentuh sekitar Rp 32,1 triliun. Siapa sajakah pemain utama yang mendulang rupiah dari bisnis si kuda besi ini?
Data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (Aisi) memperlihatkan, sepanjang empat bulan pertama 2015, omzet bisnis sepeda motor menyentuh Rp 32,1 triliun. Torehan itu berasal dari penjualan 2,18 juta sepeda motor dikalikan dengan harga sebelum pajak. Omzet kian menggelembung jika ditambah unsur pajak.
Inilah para pendulang rupiah dari bisnis sepeda motor.
1. Honda
Omzet sepeda motor Honda memimpin di posisi pertama dengan raihan sekitar Rp 20,4 triliun sepanjang Januari-April 2015. Honda menguasai sekitar 63.46% omzet sepeda motor anggota Aisi.
Maklum, dari sisi volume Honda juga paling moncer, yakni dengan penjualan sekitar 1,46 juta motor. Sang raja bisnis sepeda motor ini menguasai sekitar 67,11% pangsa pasar Indonesia.
Pemain yang sudah lebih dari 40 tahun berkecimpung di Indonesia ini kian mengandalkan segmen motor skutik. Pada empat bulan pertama 2015, skutik menyumbang sekitar 83,66% omzet Honda. Sedangkan dua segmen lainnya masing-masing motor bebek Rp 1,77 triliun (8,69%) dan motor sport Rp 1,56 triliun (7,65%).
2. Yamaha
Sepeda motor Yamaha mengantongi omzet sekitar Rp 9,2 triliun per akhir April 2015. Sepanjang empat bulan pertama 2015, Yamaha menempati posisi kedua dengan penguasaan kue bisnis sekitar 28,88%.
Omzet itu dikumpulkan dari penjualan sekitar 613 ribuan sepeda motor. Dari segi volume, Yamaha menguasai sekitar 28,07% pangsa pasar.
Andalan Yamaha masih bertumpu pada motor skutik, yakni sekitar Rp 4,5 triliun atau setara dengan 49,5% dari total omzet. Namun, sumbangan kedua terbesar justeru datang dari motor sport, yakni sekitar Rp3,66 triliun (39,41%). Sedangkan segmen motor bebek penyumbang ketiga, yaitu Rp 1,03 triliun (11,09%).
3. Kawasaki
Sekalipun hanya mengandalkan dua segmen, yaitu motor sport dan motor bebek, Kawasaki menempati posisi ketiga. Sepanjang empat bulan pertama 2015, omzet Kawasaki sekitar Rp 1,65 triliun atau setara dengan 5,14% dari total omzet Aisi.
Dalam periode kali ini, nyaris seluruh pendapatan Kawasaki berasal dari segmen motor sport. Maklum, per akhir April 2015, Kawasaki hanya mencatat omzet sekitar Rp 74, 7 juta dari segmen motor bebek.
Pada periode itu Kawasaki melego sekitar 51 ribuan sepeda motor dengan market share sekitar 2,35%.
4. Suzuki
Posisi keempat yang mengantongi omzet terbesar adalah Suzuki. Sepanjang Januari-April 2015, Suzuki mengantongi omzet sekitar Rp 738,9 miliar. Raihan itu setara dengan 2,3% dari total omzet motor.
Per akhir April 2015, Suzuki mengantongi penjualan sekitar 47 ribuan motor dengan pangsa pasar 2,19%.
5. TVS
Produsen motor asal India, TVS menempati posisi kelima, yakni dengan omzet sekitar Rp 69,9 miliar. Sebagai posisi juru kunci di Aisi, penguasaan omzet TVS sekitar 0,22%.
Sepanjang Januari-April 2015, TVS melego sekitar enam ribuan unit sepeda motor. Dari sisi volume, pangsa pasar TVS sekitar 0,28%. (edo rusyanto)