Tips Touring Bersepeda Motor
MUSIM libur akhir tahun telah tiba. Banyak keluarga memilih mengisi waktu dengan berwisata. Ada yang ke pegunungan nan sejuk dan ada yang mencari panorama pantai sebagai tempat bersantai.
Bagi para kelompok pengguna sepeda motor, musim libur akhir tahun ada yang diisi dengan berwisata bersama atau turing keluar kota. Bahkan, ada yang menjadikan perjalanan menikmati keindahan alam itu sebagai agenda rutin. Tujuannya tentu saja untuk mengembalikan kebugaran setelah sepanjang tahun diisi rutinitas yang gak jarang menimbulkan kejenuhan. Turing menjadi kanal pelepas lelah.
Perjalanan saat menuju lokasi touring maupun saat kembali ke kota asal patut menjadi perhatian. Manajemen touring patut dipersiapkan secara matang agar apa yang diingin dicapai dapat terwujud dengan baik. Perjalanan menjadi aman, nyaman, dan selamat.
Tips manajemen touring ini lahir dari apa yang pernah saya alami. Manajemen touring itu mengatur persiapan, perjalanan, hingga acara yang akan digelar selama di lokasi tujuan. Beberapa langkah yang bisa ditempuh di antaranya sebagai berikut ;
1. Persiapan Touring
Beberapa aspek yang mesti diperhatikan dalam tahap persiapan touring adalah mencakup;
a. Penentuan Tanggal Kegiatan
Penentuan tanggal kegiatan yang tepat membantu para calon peserta touring untuk mempersiapkan diri. Sebisa mungkin waktu yang dipilih dinilai cukup longgar, misalnya, tiga bulan sebelum kegiatan guna membantu calon peserta mempersiapkan diri termasuk menyiapkan anggaran untuk touring. Hal ini juga membantu calon peserta untuk mengurus izin ke kantor tempatnya bekerja.
b. Lokasi Tujuan
Penentuan lokasi tujuan touring disepakati bersama anggota kelompok. Lokasi yang bervariasi dan diharapkan mampu memberikan pengalaman menyenangkan. Misal, jika tahun sebelumnya ke lokasi pantai, tahun selanjutnya ke kawasan pegunungan.
Bila touring membutuhkan penginapan, pastikan lokasi penginapan yang dipilih mampu memberikan rasa aman dan nyaman yang memadai. Hal ini juga terkait dengan anggaran yang mesti dikeluarkan oleh para peserta touring.
c. Menentukan Jadwal Perjalanan
Jadwal atau waktu perjalanan dirancang sebisa mungkin tidak merusak kebugaran tubuh para peserta touring. Bila habitnya normal, jadwal perjalanan pada pagi hari amat cocok untuk menjaga ritme tubuh. Jadwal perjalanan juga mempertimbangkan jarak tempuh dan waktu tempuh sehingga dapat dirancang waktu istirahat yang tepat.
d. Rute Perjalanan
Tentukan rute perjalanan yang bisa memberi rasa aman, nyaman, dan selamat. Niat menikmati keindahan alam jangan dirusak oleh insiden tidak perlu lantaran rute perjalanan yang berantakan. Kenali rute perjalanan dengan baik, seperti kondisi jalan dan tingkat kerawanan kriminalitas daerah tersebut. Selain itu, ada baiknya mengenali lokasi-lokasi penting seperti kantor kepolisian dan rumah sakit terdekat dari lokasi touring atau yang terdapat sepanjang jalur perjalanan saat pergi dan pulang.
e. Merancang Kegiatan Selama Touring
Silakan pilih agenda kegiatan dan disesuaikan dengan kebutuhan kelompok masing-masing. Kegiatan bisa saja diisi dengan sekadar menikmati keindahan alam atau sekaligus diisi kegiatan yang mampu membangun rasa kebersamaan. Bisa juga diisi dengan kegiatan ritual kelompok, seperti pelatihan atau pelantikan anggota kelompok. Bahkan, agenda touring juga bisa disisipi dengan kegiatan sosial seperti baksos ke penduduk sekitar.
Pastinya, kegiatan dirancang sebisa mungkin tidak mengganggu jadwal istirahat peserta. Hal ini penting guna persiapan untuk menempuh perjalanan pulang agar tetap bugar.
f. Peserta Kegiatan
Tentukan berapa banyak dan siapa saja yang bisa mengikuti kegiatan dimaksud. Data diri peserta sebisa mungkin cukup lengkap. Bahkan, didata mulai dari alamat, jenis kendaraan, nomor telepon, hingga data diri lain seperti golongan darah dan nomor kontak dalam kondisi darurat.
Penetuan jumlah peserta juga disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing kelompok. Hal ini penting terkait dalam memperlancar proses pembagian kelompok dan pengaturan perjalanan.
g. Persiapan Fisik dan Ketrampilan
Peserta touring wajib menjaga kondisi fisiknya dalam keadaan bugar. Kondisi tubuh yang sehat membanatu proses jalannya kegiatan dapat lebih aman, nyaman, dan selamat. Karena itu, panitia penyelenggara mesti memastikan peserta yang ikut dalam kondisi sehat. Selain, tentu saja setiap peserta bisa mengukur kondisi fisiknya masing-masing. Terkait kebutuhan obat-obatan pribadi juga mesti dipersiapkan oleh masing-masing peserta.
Hal yang mutlak dipenuhi adalah bahwa setiap peserta touring memiliki ketrampilan yang mumpuni dalam menunggang si kuda besi.
h. Persiapan Kendaraan
Kondisi kendaraan yang sehat amat membantu perjalanan touring menjadi lebih aman, nyaman, dan selamat. Mutlak memeriksa dan menservis kendaraan sebelum ikut dalam perjalanan touring. Fungsi-fungsi kendaraan harus dalam kondisis fit, mulai dari tekanan ban, mesin, rem, lampu-lampu, hingga bahan bakar.
i. Kelengkapan Administrasi
Administrasi yang dimaksud mulai dari persyaratan peserta touring hingga surat-surat kendaraan. Administrasi keuangan sebagai iuran kegiatan touring juga sebisa mungkin tidak memberatkan calon peserta. Sedangkan surat-surat kendaraan seperti surat tanda nomor kendaraan (STNK) dan surat izin mengemudi (SIM) perlu dipastikan dimiliki oleh setiap peserta yang berkendara.
j. Perbekalan Penunjang
Peserta dapat menyiapkan perbekalan penunjang seperti makanan dan minuman ringan, jas hujan, busi, tali kopling, uang (termasuk uang receh), hingga kunci-kunci kendaraaan yang dibutuhkan.
2. Perjalanan Touring
a. Pembagian kelompok
Pembagian kelompok dimaksudkan agar perjalanan menjadi lebih aman, nyaman, dan selamat. Hal ini juga agar tidak menciptakan iring-iringan kendaraan yang panjang sehingga mengganggu pengguna jalan lainnya. Karena itu, disarankan agar maksimal jumlah sepeda motor dalam satu kelompok sebanyak 10 kendaraan.
Pastikan tiap kelompok ada pemimpinnya yang berperan sebagai koordinator kelompok tersebut. Keputusan ketua kelompok mutlak diikuti oleh anggota kelompok.
b. Fahami Aturan dan Jaga Jarak Aman
Seluruh peserta turing wajib memahami aturan yang berlaku di jalan raya. Mengenali rambu-rambu dan marka jalan serta mengedepankan perilaku yang toleran, bukan saling kebut-kebutan yang memancing insiden.
Tidak disarankan meminta prioritas di jalan yang merampas hak pengguna jalan yang lain. Esensi touring adalah perjalanan untuk bersenang-senang sehingga tidak elok memaksa orang lain untuk memberikan prioritas.
Setiap anggota kelompok harus mampu menjaga jarak aman saat berkendara. Disarankan untuk menjaga jarak aman tiga detik untuk setiap kendaraan.
c. Fahami Rute Perjalanan
Seluruh peserta touring wajib memahami rute perjalanan ke lokasi maupun rute saat pulang. Selain itu, memahi lokasi-lokasi tempat perhentian atau peristirahatan yang sudah ditentukan. Kecuali dalam kondisi tertentu, ketua kelompok mengganggap perlu ada keputusan lain untuk rute pengganti atau lokasi perhentian pengganti.
Karena itu, agar seluruh peserta faham rute touring perlu disosialisasikan dengan baik peta perjalanan dan keterangan detailnya.
d. Lokasi Istirahat
Lokasi istirahat dalam perjalanan touring wajib ditentukan. Pastikan beristirahat setiap maksimal dua jam sekali. Fungsi istirahat ini untuk menjaga kebugaran peserta touring, untuk istirahat kendaraannya, termasuk untuk mengisi bahan bakar. Karena itu, saat istirahat dapat dimanfaatkan untuk makan dan minum atau merenggangkan otot-otot yang kaku. Istirahat yang disarankan sedikitnya 30 menit dalam setiap perhentian. Hal ini juga bisa untuk menghindari tubuh mengalami dehidrasi.
Penting juga diperhatikan saat istirahat adalah lokasi memarkir sepeda motor. Pastikan lokasinya aman dan nyaman. Tidak mengganggu pihak lain. Misalnya, pilih di kedai makan atau stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) maupun masjid/mushola yang memiliki lahan parkir cukup.
e. Mengenal Anggota Kelompok
Pastikan seluruh anggota kelompok dapat saling mengenal. Hal ini membantu komunikasi kelompok juga untuk menjaga keharmonisan kelompok.
f. Memiliki Nomor Kontak Kelompok
Sesama anggota kelompok perlu memiliki nomor kontak. Bahkan, pemimpin kelompok memiliki nomor kontak kelompok yang lainnya. Hal ini untuk memastikan komunikasi terus terjalin sehinga memperlancar proses perjalanan.
g. Ketersedian Mekanik
Eloknya setiap kelompok memiliki pengetahuan tentang mesin sepeda motor dengan baik. Hal itu diperlukan jika ada anggota kelompok yang mengalami masalah dalam perjalanan sebelum ditangani oleh bengkel yang memiliki alat yang lebih lengkap.
Sebaiknya panitia penyelenggara touring menyediakan tenaga mekanik yang bertugas membantu masalah yang dihadapi peserta touring.
h. Tenaga Medis
Selain anggota kelompok membawa obat-obatan pribadi, eloknya panitia touring menyediakan tenaga medis yang diperlukan. Dalam kondisi touring tertentu sebaiknya bahkan menyediakan mobil ambulans untuk mengantisipasi kondisi yang diluar dugaan.
i. Mobil Pendukung
Mobil pendukung dapat dimanfaatkan untuk membawa kelengkapan kegiatan touring, tenaga/pengendara cadangan, hingga sebagai evakuasi bila diperlukan mendadak.
j. Petugas Pengawalan
Dalam situasi tertentu, bila dibutuhkan pengawalan dapat menghubungi petugas atau kepolisian dari kota asal keberangkatan rombongan touring.
3. Kegiatan Touring
a. Agenda Difahami
Agenda kegiatan touring semestinya diketahui oleh seluruh peserta secara baik. Perlu disosialisasikan apa saja agenda acara yang akan digelar di lokasi touring.
b. Membangun Kebersamaan
Sebisa mungkin kegiatan yang dirancang mampu membangun kebersamaan di antara para peserta touring. Hal ini penting agar touring memberi kesan menggembirakan dan membawa pengalaman baru yang menyenangkan.
c. Menikmati Keindahan Alam
Acara menikmati keindahan alam, seperti hijaunya alam pegunungan maupun riak ombak di pantai dijadwalkan secara apik. Jadwal yang tepat membuat acara menikmati keindahan pesona alam menimbulkan kebugaran dan pengalaman tersendiri bagi peserta touring.
d. Memperhatikan Kebugaran Peserta
Jadwal acara yang padat akan menguras energi peserta touring. Karena itu, mutlak disusun pula waktu istirahat yang tepat. Hal ini terutama ketika mempersiapkan perjalanan pulang ke kota asal. Istirahat yang cukup, yakni tidur delapan jam membuat tubuh tetap bugar ketika berkendara menuju kota asal.
4. Evaluasi Kegiatan
a. Mendokumentasikan Kegiatan
Dokumentasikan kegiatan secara baik. Entah menggunakan medium foto atau video (visual). Hal ini membantu ketika kelompok melakukan evaluasi kegiatan sehingga bisa menjadi bahan pertimbangan mengambil keputusan untuk kegiatan selanjutnya.
Dokumentasi lain dapat berupa catatan tertulis, misalnya dituangkan di dalam medium blog atau jaringan media sosial lainnya. Catatan-catatan penting seperti rute perjalanan, lokasi acara, hingga jalannya acara dapat menjadi pijakan saat evaluasi. Kesemua itu juga bisa menjadi bahan nostalgia pada masa-masa mendatang.
b. Mengevaluasi Jalannya Touring
Panitia pelaksana touring bisa mengevaluasi kegiatan untuk inspirasi pada masa mendatang. Evaluasi mencakup keseluruhan rancangan dan pelaksanaan kegiatan. Apapun hasil evaluasinya akan amat membantu untuk membuat keputusan pada masa mendatang. Evaluasi bisa dilakukan sambil rileks seusai pelaksanaan touring di kota asal.
Tips touring di atas bermuara pada satu titik, yakni agar touring yang dilakukan dapat berjalan aman, nyaman, selamat, dan memberi kesan menyenangkan kepada peserta touring. Tujuan untuk membangun kebugaran dan bekal menghadapi rutinitas di kota asal juga diharapkan dapat terwujud dengan baik.
Tentu, tidak semua tips ini dapat dilakukan oleh setiap kelompok yang ingin touring. Namun, tips ini diharapkan bisa memberi inspirasi agar apa yang ingin dicapai bisa terlaksana dengan baik. Selamat touring. (edo rusyanto)
Biasakan supel dimana mana, kayak turing ane kemarin, ban bocor trus mencoba beramah tamah akhirnya dibantuin sampai tuntas. Puas ^_^
======
Pasar Klewer Solo Terbakar lur…. 😦
http://yudakusuma.com/2014/12/27/hot-pasar-klewer-solo-terbakar-hebat-sabtu-dini-hari-ini/
Mantap lengka banget ne, saya tuh yang malah g pernah bawa perbekalan penunjang…
Reblogged this on Suetoclub's Blog.
serunya touring bareng temen-temen 😀 , sukses terung bro thanks atas tips nya 🙂