Lanjut ke konten

Suatu Malam di Dago-Diponegoro

6 Juni 2012

MALAM terus merangkak. Angin malam terus menyelusup ke balik jaket. Suasana bukannya menyepi, justeru terus menggeliat. Kecerian membalut malam.
Suasana sekitar kawasan Dago, Bandung, Jawa Barat malam itu, memberi nuansa tersendiri. Senda gurau, canda tawa, dan alunan alat music berbaur. Maklum, malam Minggu. Malam panjang bagi anak-anak muda.
Kawasan Dago, persisnya di Jl Djuanda, Bandung, menjadi ajang favorit bagi para pemotor di Bandung. Silakan mampir jika sempat berkunjung ke Bandung. Di kawasan ini beragam kuliner sudah menanti. Tak pelak menjadi ajang kongkow mencari angin segar sekaligus silaturahim di antara para anggota kelompok pemotor.
“Senang kopdar dengan teman-teman untuk silaturahim,” tutur bro Sigit, anggota Honda Vario Riders Club (HVRC) Bandung yang menemani saya menelusuri Dago, Sabtu (2/6/2012) malam.
Anda bakal menemui ratusan pemotor di sepanjang Dago, Bandung. Mereka parkir secara tertib di sepanjang kanan dan kiri jalan tersebut. Mulai dari sepeda motor lawas hingga tipe teranyar. Dari jenis motor bebek, skutik, hingga motor sport. Semua berbaur.
“Kami menjaga kenyamanan berkumpul dengan saling menghargai dan menghormati,” kata bro Dika, humas Honda Megapro Club (HMPC) Bandung, saat berbincang dengan saya di tempat kopdar HMPC.
Kebersamaan itu diwujudkan dengan saling menyapa dan menyambangi ketika kopdar. Saat satu sama lain melintas saling memberi isyarat dengan membunyikan klakson.
Dia bercerita, HMPC sejak tahun 2004 sudah menempati kawasan Dago, persisnya kini di depan kantor Bank Muamalat. Lokasinya strategis persis di pinggir jalan.
Bahkan, Bungsu, korlap Legenda Owners Club (LOC) Bandung, punya jurus lain. “Saling menghargai tidak ada istilah senior dan junior, agar menyatu,” tukas dia.

Dia menuturkan, saat kumpul bareng juga selalu dibahas soal pentingnya kebersamaan. Kuncinya, kata dia, tidak boleh saling memaksa.
Ya. Kehidupan kelompok pesepeda motor memang dilandasi rasa saling menghargai. Mereka berkumpul untuk saling berbagi. Bertukar informasi dan menjalani hobi yang sama. Tak heran jika landasan utama adalah sikap saling menghormati.
“Kalau untuk di internal, selain kopdar rutin setiap malam Minggu, kami menggelar touring dan baksos,” jelas bro Dika.
Jadwal kopdar yang dipilih adalah malam Minggu berkisar pukul 20.30-23.00 WIB. Selain itu, jelasnya, HMPC Bandung mengikuti kegiatan-kegiatan yang digelar oleh Paguyuban Motor Bandung dan maindealer sepeda motor Honda. “Termasuk kegiatan pelatihan safety riding,” papar dia.
Soal safety riding, tambahnya, HMPC Bandung melarang penggunaan sirene dan strobe kepada para anggotanya. “ Kami juga menghindari blocking saat touring, intinya have fun, dan pengguna jalan yang lain juga harus dihormati,” tutur bro Dika.
Malam itu, ketika saya berkunjung ke lokasi kopdar HMPC, HVRC, LOC, dan sejumlah kelompok lain di Jl Diponegoro, Bandung, terasa sekali aura saling menghargai di antara para anggota kelompok pemotor. Tak ada aroma arogansi. Mereka bahu membahu saat mengantarkan kami berkeliling di kawasan Dago-Diponegoro. Tak ada bunyi sirene. Tak ada blocking. Kehidupan berkelompok demikian humanis.
“Mereka adalah adik-adik kita, harus diperhatikan disambangi untuk membuka komunikasi,” tutur Istiyani Susriyanti, HC3 Division Head PT Astra Honda Motor (AHM) yang malam itu berkeliling dengan saya.

Komunikasi antara produsen sepeda motor dengan anggota kelompok pemotor perlu terus dijaga. Keterbukaan, saling mendengar, dan saling menopang menjadi kata kunci. Hubungan tak sebatas produsen dengan konsumen.
Malam terus bergulir menjemput dinihari saat kami pamit menuju tempat penginapan di kawasan Pasteur, Bandung. Sisa-sisa aura kebersamaan pemotor di kawasan Dago-Diponegoro melekat hingga kaki memasuki hotel tempat kami menginap. (edo rusyanto)

8 Komentar leave one →
  1. 6 Juni 2012 10:10

    mantappp 😀
    ini baru Bikershood 😀

    http://areeya2.wordpress.com/2012/06/06/enaknya-pake-tanki-apa-ya/

  2. Aa Ikhwan permalink
    6 Juni 2012 10:10

    sip ajiib 😀

  3. Dismas permalink
    6 Juni 2012 11:20

    Sip, bener – bener bikershood 😀
    http://dizmaz.wordpress.com/2012/06/05/light-blue-2-classic-edition/

  4. 6 Juni 2012 21:21

    Hati hati di jalan

  5. 7 Juni 2012 21:25

    kka mau ikutan ngmpul, tp pake megapro jadul nih malu 😦 dago kan ?

    • cok'dika permalink
      11 Juni 2012 12:51

      iya di dago dtg ajha msh ada kog anggota yg msh pakai old megy

Tinggalkan Balasan ke cok'dika Batalkan balasan