15 Kendaraan Tercebur Ikut Runtuhnya Jembatan Tenggarong

UKA menimpa para pengguna jalan. Persisnya di atas Jembatan Sungai Mahakam di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim), Sabtu (26/11/2011) sekitar pukul 16.20 waktu Indonesia tengah (WITA)
Lima mobil dan 10 sepeda motor ikut tenggelam dan empat jiwa tewas sia-sia.
“Sampai saat ini, sudah empat korban tewas, satu Mr X belum teridentifikasi dan tiga sudah dikenali,” kata Reni Tri Wahyuni, humas RSU Parikesit, Kab. Tenggarong, Kaltim, saat diwawancarai live oleh TV One, Sabtu, sekitar pukul 19.09 WIB.
Beberapa menit sebelumnya, saya mendapat pesan black berry messenger (BBM) dari Sutopo Purwo Nugroho
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengenai update kecelakaan tersebut.
“Sebelum terputus (jembatan) sedang dalam perbaikan/pengencangan-pengenduran baut. Tiba-tiba ada tali putus, kemudan secara berantai tali lain juga putus. Runtuhnya jembatan hanya 30 detik,” jelas Sutopo.
Sekalipun demikian, dalam pesan BBM selanjutnya, Sutopo menjelaskan, sampai Sabtu malam penyebab kejadian masih dalam proses penyelidikan Polda Kutai Kertanegara.

Sebelumnya, dia menjelaskan, selama perbaikan jembatan tidak ditutup. “Sehingga dengan lalu lintas kendaraan yang ada, jembatan tidak kuat dan ambrol tadi siang,” katanya.
Selain lima korban tewas, ada 10 orang luka-luka. ”Yang masih rawat inap 10 orang dan 9 orang sudah diizinkan pulang,” katanya.
Sutopo menjelaskan, jembatan yang runtuh adalah jembatan Tenggarong di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur di atas sungai Mahakam yang menghubungkan Tenggarong Seberang dengan Kota Tenggarong. ”Panjang total 710 meter, lebar 9 meter, dan mulai dipakai Maret 2001,” jelas dia.
“Untuk mengetahui kepastian penyebab runtuhnya jembatan BNPB telah meminta BPPT untuk melakukan audit teknologi pada jembatan tersebut,” ujar Sutopo. (edo rusyanto)