Menerobos Lampu Merah Kena Tilang Deh…
HERNAEN, sebut saja begitu, sempat sewot. Polisi yang menilangnya tak memberi tindakan kepada para pelanggar serupa. “Kok yang lain gak ditilang pak?” Sergah Hernaen pada petugas itu, Minggu (24/7/2011).
Sang petugas menimpali dengan enteng. ”Suka-suka saya,” katanya.
Inikah potret apatisme petugas terhadap membludaknya pelanggaran lalu lintas oleh para pengguna jalan?
Terlepas dari itu. Hernaen baru saja ditilang dengan tuduhan melanggar aturan mengenai lampu pengatur lalu lintas atau yang kondang disebut lampu merah. Dalam Undang Undang No 22/2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ), sanksinya tidak main-main loh. Bisa kena denda maksimal Rp 500 ribu atau sanksi pidana maksimal dua bulan penjara. ”Saya diberi slip tilang warna merah dan harus mengikuti sidang pada Jumat, 5 Agustus 2011,” ujar pria pengendara motor sport itu.
Dalam surat tilang tertera bahwa Hernaen dikenai pasal 287 ayat 2 yang berbunyi setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan yang melanggar aturan perintah atau larangan yang dinyatakan dengan alat pemberi isyarat lalu lintas sebagaimana dimaksud dalam pasal 106 ayat (4) huruf c dipidana dengan pidana kurungan paling lama dua bulan atau denda paling banyak Rp 500 ribu.
Apa sih isi pasal 106 ayat 4? Setelah mengais-ngais info, ini dia bunyi pasal tersebut, yakni setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan wajib mematuhi ketentuan: a. rambu perintah atau rambu larangan; b. Marka Jalan;
c. Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas; d. gerakan Lalu Lintas; e. berhenti dan Parkir;
f. peringatan dengan bunyi dan sinar; g. kecepatan maksimal atau minimal; dan/atau h. tata cara penggandengan dan penempelan dengan kendaraan lain.
Menerobos lampu merah tentu saja berisiko. Potensi kecelakaan adu kambing alias tabrakan berhadap-hadapan cukup besar. Siapa pun, tentu tak ingn terlibat insiden kecelakaan lalu lintas jalan. Rasanya, aturan tersebut masuk akal untuk melindungi pengguna jalan dari risiko terlibat insiden kecelakaan. Cukup sabar sedikit, rasanya risiko bisa dikurangi. Setuju? (edo rusyanto)
Ya berarti lagi ape it kang
Tapi lampunya masih kuning pak waktu saya terobos…
Rider: Tapi lampunya masih kuning pak waktu saya terobos…
Polis: kamu tau nggak arti lampu kuning?!!!
Rider: tau pak!…hati hati, saya hati hati kok pak nerobosnya!…
Polis: kamu tau nggak arti lampu kuning?!!!..hah
Rider: tau pak!…Pelan-pelan, Saya pelan-pelan kok pak nerobosnya!..
Polis: Kamu aja deh yang jadi polisi!!!…
ya pak, saya malah jatuh gara2 lampu kuning, karena yang di depan biasanya terus ini malah berhenti, Persis di parapatan ragunan. ditolong sama pak polisi, katanya” sudah kuning kok masih jalan, ya jatuh mas” iya pak, gara – gara ada monyet yang berhenti. mendadak, pak polis suma senyum2. Habis kejadian itu, kalu di prapatan ragunan, timernya dah mau habis langsung berhenti di paling kiri. kalau agak ketengan takut disundul orang.
setuju…. keep safety…
mbah, kadang2 ada provokator mbah di lampu merah, http://aaikhwan.wordpress.com/2011/01/25/provokator-di-lampu-merah/
Tak Kira mbah edo yang nerobos hehehehehehe…..
mbah edo pernah kena tilang gak ya…..
Xixixixi……..
Inilah jeleknya penegakkan hukum disini masih pandang bulu. Kalo lolos ya syukur, tp klo pas kena tilang ya…apes dah…Biasanya lampu kuning itu bkn’y mengurangi kecepatan malah manambah kecepatan utk menerobos, wal hasil klo ga kena tilang ya adu kambing. terlepas dari itu semua, ada hal yg lbh penting yaitu kesadaran & kedisiplinan dlm berlalu lintas yg hrs kita terapkan oleh kita msg2 agar kita selamat sampai tujuan. Keep Safety Riding…!!!
Arogan bgt tuh polisi,Harusnya dia jawabnya secara diplomatis :
Personil polisi jumlahnya terbatas pak tdk mungkin klo harus nilang semuanya.
Tapi oke jg tuh polisi gak suruh bayar ditempat.
saya pak polisinya..! 😀
puteran TAM sunter = lampu kota kena tilang, katanya lampu utama yang harus dinyalain, dilihat di pasal memang bener. Tapi tulisan himbauan pinggir jalan hanya sebut = “nyalakan lampu”..ha lampu opo iki?
Dah gitu yang ditilang yang pas “kejebak” muter doang, dari arah cawang-priok/sebaliknya didiamkan saja..
Tak tanyain, “yang ditilang yang sini saja pak?, yang sana tidak?”
Polisi yang terhormat, “ya, sini saja.”
hihihihiiiii….. 😀
hemmm…mirip dengan kasus hernaen di atas yah? ada sebagian yg tidak bisa ditilang walau di depan mata. tenaganya terbatas.
A : Kok yang laen gak ditilang pak polisi ?
Polisi : Suka-suka saya !!!
A : Ya sudah nama bapak dan kata-kata bapak saya adukan ke blogger ya …..
Polisi : Mau apa kamu !!!
A : Suka-suka saya dong ……
wakakakakakak kalau gitu pak polisinya gimana ya??? gondok kaliii
mbah edo, bagaimana jika menunggu lampu merah pada jam 3 pagi??
Padahal tidak ada pengendara lain yang melintas/sepi(hanya saya seorang), dan lagi waktu lampu merahnya menunjukan angka 70 an..
Selain menunggu lama, juga was was dengan begal (perampok) yang bisa membahanyakan keselamatan.
Mohon balasannya.
pak poolisi yang da di alteri semarang ;;;;;; BAJIROOOOT KOE
polisi sekarang tidak memiliki pri kemasyarakatan
pantek lagadang lah
Hmmm mending !!! saya melewati garis pembatas waktu lampu hijau!!! persimpangan macet..!!! disetop polisi katanya menerobos lampu merah!!!…. eh tiba tiba saya dituding bersalah!!!! enak ja tuh polisi main vonis!!! mana terima saya !!!
Lah kok saya kena pasal 28747 sedangkan saya nggak menerobos lampu merah cuma berhenti di bahu jalan itupun dekatnya halte dan di luar garis mati…
numpang nanya dong ane baru kena tilang neh…nerobos lampumerah kira”kena denda berapa ya??
Saya ingin cari tau , sebelumnya salam kenal .
2 hari lalu saya mengalami musibah menerobos lampu merah di taman menteng dan menyebabkan mobil dari samping kiri saya menabrak dengan kencang, kejadian jam 4 subuh dalam posisi blank sesaat sehingga saya tdk sadar saya menerobos lampu merah. yang ingin saya tanyakan , apakah ada tuntutan tambahan hukum di luar tuntutan pasal pelanggaran ttg menerobos lampu merah ?
Karna jujur saya tidak mampu kalau harus mengganti dengan cara cash membetulkan kendaraan korban tanpa asuransi belum lgi kendaraan saya sendiri . Karna sampai detik ini beliau tdk menerima tawaran saya yg sudah minta maaf , mengakui salah serta bersedia bertanggung jawab penuh masalah biaya namun dengan cara mencicil .
Tdk ada satupun saya rasa yg mau terlibat kecelakaan seperti saya , tpi saya benar2 tdk melakukannya dengan sengaja.
Sy pernah mengalami ditilang polisi krn dituduh melanggar lampu merah, padahal saat saya lewat posisi msh hijau dan berubah kuning.bersama sy jg ada mobil lain (taxi bluebird) malahan posisinya dibelakang sy tp ga di tangkap. Sy yang ditangkap kayak nangkap orang maling sy jelaskan posisi lampu saat itu malahan di bilang melawan petugas,,
Akhirnya sy diam sambil nunggu surat tilang dibuat, setelah di cek ternyata biaya tebusnya 200rb…
Pertanyaan sy pada posisi antara lampu hijau dan kuning apakah anda akan ngerem yg pasti mendadak ngerem nya krn lampu berubah hijau, sdgkan diblkg anda ada mbl lain dan akan beresiko terjadi tabrakan akibat mbl didepan ngerem mendadak.
Termasuk pelanggaran kah melanggar lampu kuning? Krn saat saya lwt dari hijau berubah kuning,, artinya blm melanggar lampu merah.
Bisakah kami para pengguna jalan/masyarakat biasa ini membela diri?? Krn setiap kali anda berurusan dg petugas pasti ga bakal menang..