Keperkasaan Vixion Terus Diuji

Yamaha Vixion putih 2011. (edo)

KEPERKASAAN sepeda motor sport Yamaha Vixion terus dirongrong para kompetitor. Kemampuannya menguasai pangsa pasar terus digerogoti. Nggak percaya, coba tengok pangsa pasar Juni 2010 yang digenggam Vixon sekitar 44,54%, kini pada Juni 2011 tinggal 33,42%.
Saya pikir-pikir, mungkin karena pesaing Vixion di kelas 150cc kian bervariasi. Juni 2010, belum nongol yang namanya Honda New Megapro dan Yamaha Byson. Apalagi, kini hadir juga Honda CBR 150 R. Walau, manajemen PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) selaku produsen Vixion, menilai kalau CBR 150 R adalah bukan pesaing langsung. Penggemarnya berbeda-beda.
Pada Juni 2011 ini, pangsa pasar New Megapro sekitar 28,99% dan Byson sekitar 7,33%. Padahal, pada Juni 2010, ketika New Megapro 150cc belum lahir, sang seniornya Megapro 160cc hanya menguasai pangsa pasar sekitar 16,08%. Kontras dibandingkan Vixion yang mampu bercokol di 44,54%.

Boleh jadi, pangsa pasar Vixion tak hanya digerogoti oleh kompetitor dari kelas yang sama. Kehadiran varian lain, seperti Honda CBR 250 R juga bisa memalingkan minat konsumen. Setidaknya, bagi yang berkocek lebih tebal, bisa melirik besutan PT Astra Honda Motor (AHM) yang dibanderol sekitar Rp 46,5 juta per unit itu.
Di pasar domestic, saat ini ada sekitar 17 varian motor sport milik para anggota Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (Aisi). Vixion, sekalipun masih kokoh di posisi teratas, tetap harus super waspada. Karena itu, tak aneh jika tampilannya terus mengikuti mode, seperti ganti wajah dengan memberikan warna putih. Serta, menyediakan versi automatic headlamp on (AHO) alias lampu utama yang langsung menyala ketika mesin motor dihidupkan.

Vixion yang kini dibanderol Rp 21,1 juta per unit bukan tak mungkin tergeser oleh rival terdekatnya. Motor dengan sistem injeksi tersebut tak boleh lengah. Sekali saja lengah, singasana bakal bisa lepas dari pangkuan. Tentu saja sang produsen sudah menyiapkan segudang strategi. Tapi, apapun itu, konsumen harus tetap menjadi prioritas. Konsumen puas, sudah pasti menebalkan loyalitas kepada produk. Percaya dong. (edo rusyanto)