Vega ZR Ditargetkan 60 Ribu per Bulan
Vega ZR versi 2011. (dok ymki)
MANAJEMEN Yamaha di Indonesia cukup optimistis. Usai menyegarkan tampilan sepeda motor bebek Vega ZR, produk tersebut ditargetkan terjual 60 ribu unit per bulan. Lebih tinggi dibandingkan target untuk Jupiter Z yang sekitar 45 ribu unit per bulan.
PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) menyegarkan tampilan Vega ZR mulai 17 Juni 2011. Soal target tersebut, menurut Eko Prabowo, general manager Promotion & Motorsport YMKI, pihaknya optimistis karena perubahan yang dihadirkan sesuai dengan kebutuhan konsumen. Menurut dia, konsumen tidak hanya menginginkan model dan warna baru, tapi juga kualitas yang terlihat dari desain speedometer dan peningkatan keamanan berkendara seperti pada automatic head light on (AHO) Vega ZR.
”Targetnya insyaallah sekitar 60 ribu per bulan,” tutur Eko, saat berbincang dengan saya melalui pesan tertulis, Selasa (21/6/2011). Dalam catatan saya, target itu tergolong optimistis, mengingat lima tahun terakhir rata-rata penjualan per bulan Vega ZR sekitar 40 ribuan unit. Sempat mendekati 50 ribu unit per bulan pada 2010. Artinya, target 2011 naik sekitar 22% dibandingkan 2010. Realistis sih.
Vega ZR kini dibanderol Rp 11,98 juta per unit. Lebih murah dibandingkan Jupiter Z yang berkisar Rp 13,79 juta dan Rp 14,66 juta per unit. Dalam catatan saya, sepanjang lima tahun terakhir, Vega ZR memiliki pangsa pasar yang relatif stabil. Bahkan, untuk periode Januari-Mei 2011, mampu meraih sekitar 15,56%. Merupakan angka tertinggi sepanjang 2007-2011. pangsa pasar terendah Vega ZR terjadi pada tahun lalu, yakni sekitar 13,06%, selebihnya berada di kisaran 15-16%.
Pada lima bulan pertama 2011, Vega ZR menempati posisi ketiga terbesar dari segi penguasaan pangsa pasar motor bebek. Sedangkan Jupiter Z menempati posisi ke-4 dengan pangsa pasar sekitar 11,53%. Kita semua tahu, posisi pertama dan kedua diduduki oleh produk Honda, yakni Supra X 125 dan Absolute Revo. (edo rusyanto)
pertamax …?
berkaca pada NJZ, saya gak yakin penambahan AHO akan meningkatkan penjualan…..
malahan kemungkinan akan memperlemah…….
masyarakat diluar kota2 besar pulau jawa masih kurang sreg dengan lampu menyala disiang hari…..
apa mungkin rata rata pengendara kita itu sudah pada kabur matanya hingga ada sistem aho……….???????? saya pikir kok yg lebih penting kesadaran diri kita sendiri
Aho=ngobor siang hari
kepedean, ati2 ntar malah nyungsep lho…
hanya masalah waktu AHO bakal diterima masyarakat….
ari grafik 2011 terliat malah melemah…
Awas ada lubang malah jadi nyungseb… harganya Overpresss
kl sayah setuju bget dg adanya sistem AHO…,
TWT aja lah..
Om,memanga ada korelasi antara DLR dengan menurunya angka kecelakaan?
pak polisi selalu bicara seperti itu. DLR bisa mengurangi potensi kecelakaan. namun, setahu ane hal itu masuk akal mengingat DLR berkorelasi dengan prinsip dasar keselamatan bersepeda motor, yakni melihat dan terlihat. seorang pemobil pernah bercerita, dia dimudahkan oleh pantulan cahaya lampu motor ketika hendak berbelok ketimbang pemotor yg tidak menyalakan lampu utama. salam
Ngak yakin neh bisa 60ribu per bulan 😀
Konon AHO buat bantu supir roda empat melihat ada kendaraan roda dua di belakangnya …. Lucu ya?
Bukan untuk lucu2an, tapi itu utk keamanan/keselamatan pengendara motor itu sendiri.
Gakda yg lucu bila menyangkut keamanan/keselamatan jiwa.
Dari depan pengendara mobil:
Dgn pengendara motor menyalakan lampu utama disiang hari, dari kejauhan (luar radius fokus mata) si warna cahaya lampu bs langsung terlihat dibandingkan dgn warna motor.
Dari belakang pengendara mobil:
Si pengendara mobil akan menyadari/melihat pantulan cahaya lampu di kaca spion mobilnya saat motor yg menyalakan lampu utama akan menyalip.
motor djadoel bin lemot ditargetin 60 ribu sebulan?
NGIMPIIII………..!!!
motor jadul yang jadi senjata hehehe maap ya kalo ada yang tersinggung…
http://otobizz.blogspot.com/2011/06/video-and-spesification-bmw-1-series-m.html