Lanjut ke konten

Parkir Motor di Hotel

21 Januari 2011

foto:edo

 

BERAGAM pengalaman bisa kita temui saat memarkir sepeda motor di hotel berbintang. Baru-baru ini, paling tidak ada dua hal menarik yang saya temui.

Pertama, soal parkir khusus untuk motor di atas 200cc. Kedua, pengendara sepeda motor harus melepas helm saat masuk ke area hotel.

Pemilik motor yang dibalut mesin di atas 200cc ternyata punya previlige untuk parker. Selain tempatnya lebih nyaman alias mudah dalam memarkirkan sepeda motor, posisi tempat parkir juga langsung diawasi oleh penjaga parkir. Artinya, jauh lebih aman.

Tapi, ada tapinya, sang pemotor juga harus merogoh kocek lebih dalam. Sang pemotor harus berani membayar langganan Rp 200 ribu per bulan. Tentu saja jauh lebih mahal dibandingkan langganan biasa yang di bawah Rp 100 ribu.

foto:edo


Lokasi parkir yang berada di dalam ruangan yang nyaman, membuat motor berlangganan khusus itu tidak kehujanan maupun kepanasan. Namun, saat melintas di lokasi parkir tersebut, ternyata tidak hanya sepeda motor di atas 200cc yang bisa parkir di situ. Ada juga motor yang bahkan di bawah 200cc. ”Yang penting tamu mau bayar langganan khusus, ya kami terima mas,” ujar seorang penjaga.

Cerita yang lain soal kewajiban melepaskan helm. Ini ceritanya menjadi berbeda. Salah satu hotel bintang lima di kawasan Jakarta Pusat itu, mewajibkan para tamu bermotor untuk melepas helm. ”Supaya wajahnya bisa terekam kamera CCTV pak,” kata seorang penjaga parkir.

Saat saya berkunjung ke hotel tersebut, saya tetap memakai helm saya dengan argumen bahwa ada risiko bagi pemotor jika berkendara tanpa helm. ”Siapa yang bertanggung jawab kalau terluka di kepala ketika jatuh dari motor,” sergah saya. Tak ada yang menjawab pertanyaan saya. Akhirnya saya tetap diizinkan memakai helm tersebut. Maklum, saya memakai helm jenis yang bisa dibuka bagian wajah. Ada-ada saja para pengelola hotel.

foto:edo

Tunggu dulu, ada yang lainnya. Ternyata, para pengelola parkir di hotel, menempatkan tanggung jawab sepenuhnya atas nasib motor kepada para pemotor. Mereka tidak bertanggung jawab atas kerusakan atau kehilangan motor yang diparkir di tempat mereka. Duh, padahal kan para tamu sudah membayar retribusi parkir. Kok tidak dilindungi keamanannya ? (edo rusyanto)

26 Komentar leave one →
  1. 21 Januari 2011 06:40

    oowww…Hotel Aryaduta ternyata ikutan melakukan PEMBODOHAN OTOMOTIF.

  2. 21 Januari 2011 07:06

    mereka cuma sewain tempat doang.. klu rusa pa ilang tangung sendiri… buat apa di jaga kalau gitu..

  3. 21 Januari 2011 07:23

    cari untung aja nih ketauan,yg namax konsumen harus diberikan keamanan juga ketika mereka memberikan jasa.

  4. 21 Januari 2011 07:31

    buset, kena 200 rebu, ckckck

    Penonton WSBK hampir 500 juta orang
    http://motorkencang.wordpress.com/2011/01/21/jumlah-penoton-wsbk-naik-33-hampir-500-juta-penonton-tahun-2010/

  5. 21 Januari 2011 07:38

    jakarta banyak aturannya, ga kayad di bali bebas….

    RC51…motor super powernya honda(seri12)

  6. Kris YSC Bandung permalink
    21 Januari 2011 08:12

    xixixi semuanya harus pake uang ya om
    mau lebih aman bawa aja motornya ke kamar hotell :))

    • 21 Januari 2011 08:16

      Hahahahaha….ayo pabrikan, bikin moli, motor lipat.

  7. 21 Januari 2011 08:17

    hlo kirain dah aman dan garansi save, rusak tanggung ndiri sama bae itu mah

    http://triyantobanyumasan.wordpress.com/2011/01/20/suzuki-fxr-where-are-you-i-miss-you/#comment-2286

    • 21 Januari 2011 08:19

      Para pengelola parkir harus lebih bertanggung jawab nih.

  8. f41z permalink
    21 Januari 2011 08:38

    Jangan2 amrozi dkk ngebom hotel gara2 sakit hati sama kelakuan pengelola parkirnya.

    Just Kidding

    • 21 Januari 2011 08:40

      Pemotor menjadi warga kelas dua saat parkir di hotel. Hehehehe…

  9. musafir permalink
    21 Januari 2011 09:14

    Sekarang pengguna jasa parkir bisa menuntut pengelolanya selama pengelola membebankan biaya ke pengguna…dan sptnya aturan tsb sudah di stempel pemerintah deh…CMIIW???

  10. Boombox Walker permalink
    21 Januari 2011 10:32

    inilah bentuk diskriminasi di negara ini. sama2 bayar retribusi, tp keamanannya utk roda 2 ga terjamin sama sekali. trus, ngapain si pengelola hotel nyiapin lahan parkir klo ga ada yg jaga? apa parkir motor hanya dianggap “biar pantes aja”. sama2 tamu koq. hal ini kayaknya berlaku juga di mall. keamanan parkir diserahkan sepenuhnya sama si empunya motor. parah……!

  11. 21 Januari 2011 11:14

    Pengalaman parkir motor di hotel, kalo motor pake box, boxnya kudu dibuka

    • 21 Januari 2011 15:00

      Dirampas siomaynya, disikat urapnya, dimakan baksonya :mrgreen:

  12. meet_hana permalink
    21 Januari 2011 15:45

    aneh-aneh saja masa bayar ga all risk sih? ngapain bayar kalo gitu.. itu mah nyewa tempat aja.. mending dititip di tmpat lain de ga usah dihotel

  13. aris riyanto permalink
    22 Januari 2011 15:04

    penjahat parkir…..

  14. aris riyanto permalink
    22 Januari 2011 15:06

    seharusya ada yg bayar ad yg pertanggung jwabka

  15. Aa Ikhwan permalink
    9 Februari 2012 09:47

    mesti dirubah lg kebijakannya

    • 9 Februari 2012 09:52

      Kemarin saya sempat bersitegang lagi, setelah saya jelaskan sang satpam menolelir saya tetap pakai helm.

  16. 9 Februari 2012 09:52

    Kalo ban cacing, bayar parkirnya berapa eyang?

    • 9 Februari 2012 09:55

      Ban cacing? Maksudnya ban kecil? Sama aja bro, tergantung lamanya parkir aja.

  17. ejha permalink
    9 Februari 2012 16:01

    foto 1 klo ga salah di ASTON RASUNA ya oom 🙂

  18. harry32 permalink
    14 Februari 2012 16:18

    Lacak baliknya saya ndak mau baca, :p . Tulisan Eyang Edo sudah lebih dari cukup.

Trackbacks

  1. PEMBODOHAN OTOMOTIF DI HOTEL ARYADUTA JAKARTA PUSAT « bennythegreat.wordpress.com

Tinggalkan Balasan ke Edo Rusyanto Batalkan balasan