Siapa Yang Tahan Goyangan Mio

foto:dok ymki

 

WALAU digempur kanan kiri, tampaknya sepeda motor skutik Yamaha Mio cast wheel (CW) tidak limbung. Hingga kini, siapa yang tahan goyangan Mio CW. Pangsa pasarnya masih nomor wahid di kelas motor praktis tersebut.

Lima tahun terakhir, skutik yang kini dibanderol Rp 12,5 juta per unit itu, masih melenggang di papan atas. Rata-rata per tahun mampu terjual sekitar 500-an ribu unit. Wow!

Di lingkaran lima besar, sepanjang lima tahun, hanya skutik Honda Beat yang mampu mendekat, itupun dengan selisih sekitar 300-an ribu unit, secara akumulasi. Sejak masuk ke pasar pada 2008, Beat terjual rata-rata per tahun sekitar 400-an ribu unit.

Bagaimana memasuki 2011? Kedua produsen skutik tersebut, baik PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) dan PT Astra Honda Motor (AHM), pasti punya resep mujarab. Mulai dari strategi potong tenor, potongan uang muka, hingga aneka hadiah untuk para pembeli mereka. Tapi, resep apa yang paling jitu merayu konsumen?

Kita tahu, tipikal konsumen saat ini selain gemar harga yang miring, juga suka dengan uang cicilan dan uang muka yang rendah. Maklum, mayoritas penjualan sepeda motor di Tanah Air masih melalui sistem kredit. Di sini, peran perusahaan pembiayaan menjadi vital. Siapa yang berani main fasilitas pembiayaan kategori ringan, bakal diserbu konsumen.

Di sisi lain, kita juga tahu, pencitraan atas sebuah produk menjadi kata kunci yang tak boleh diabaikan begitu saja. Lonjakan Honda Beat yang saat ini dibanderol Rp 12 juta per unit (versi velg jari-jari) dan Rp 12,5 juta per unit (versi velg racing), tak bisa dianggap remeh oleh Mio CW.

Tahun 2011, persaingan memperebutkan pasar skutik disinyalir bakal tambah seru. Tren menggunakan sepeda motor yang praktis seperti diusung skutik, bakal terus bergelora. Boleh jadi, secara perlahan era motor bebek bakal tergantikan oleh skutik. (edo rusyanto)