Asyiknya Jajal Spy Hacker di Tengah Gerimis Malam
PERJALANAN bersepeda motor di tengah malam yang diguyur gerimis terasa dingin. Untung saja perut sudah diisi nasi goreng plus teh hijau hangat manis. Jalan raya Jakarta sepanjang kawasan Tomang, Jakarta Barat menuju Cibubur, Jakarta Timur, masih cukup ramai. Terlebih di sekitar Jl S Parman dan Jl Gatot Subroto. Banyak pengguna jalan yang merayap di atas aspal yang licin ditimpa air hujan.
Jarum jam menunjukkan sekitar pukul 23.00 WIB, Rabu (8/12/2010), saat melenggang dari kawasan Tomang. Helm INK Spy Hacker warna putih nemplok di kepala, usai berpindah tangan dari bro Andri, humas PT Tiarakusumah, produsen helm KYT dan INK. Pindah tangan untuk mencoba selama beberapa hari keandalan helm berspion pertama di Indonesia itu.
Cara kerja spion yang dimaksud menggunakan pola pantulan prisma karena itu disebut Prisma View System. Artinya, sang pemakai helm akan melihat obyek yang ada di belakangnya dari pantulan cermin yang dipasang di bagian dalam helm. Posisi cermin atau kita sebut saja spion itu, ada di atas dahi pemakai helm.
Henry dan Andri, saat berbincang di Tamani Cafe, Rabu (8/12/2010) malam. (foto:edo)
Tak ayal, sepanjang perjalanan sekitar 32 kilometer (km), tak kurang dari 20 kali mencoba untuk memandang spion tersebut. Hasilnya? Obyek di belakang dapat terlihat dengan baik ketika pencahayaan memadai. Misal saja, lampu penerangan jalan plus lampu utama dari mobil atau sepeda motor yang berjarak tak lebih dari 10 meter. Maklum, gelapnya malam tak membantu untuk melihat secara jelas sosok obyek di belakang saya.
Gerimis yang menemani sepanjang perjalanan juga agak mengganggu pandangan saya. Pandangan ke arah cermin yang harus agak mendongak sesaat, awalnya kurang nyaman untuk bisa melihat dengan jelas obyek di belakang. Obyek bergerak yang bisa saya pantau hanya ketika laju sepeda motor yang saya kendarai berkisar 40-50 kilometer per jam (kpj). Di atas kecepatan itu, saya hanya mampu melihat samar-sama cahaya dari arah belakangan motor.
Sekadar Membantu
Sebagai pemakai pemula INK Spy Hacker yang memakai sistem pengait cukup safety itu, sedikit terasa pusing. Mungkin karena belum biasa mendongak ke atas. Spion yang dipasang di Spy Hacker sedikit bisa membantu membaca situasi di sekeliling saat bersepeda motor. Khususnya obyek yang datang dari arah belakang. Jujur saja, hal ini sedikit menjawa rasa penasaran ketika pertamakali melihat helm tersebut saat peluncuran di Jakarta, 3 November 2010.
”Spion yang ada di Spy Hacker hanya sekadar membantu. Bukan untuk mengganti fungsi spion yang ada di sepeda motor,” tutur Henry Tedjakusuma, direktur PT Tarakusuma Indah, saat berbincang dengan saya, Benny The Great dan Andry Berlianto, blogger otomotif sekaligus penggiat keselamatan jalan, di Tamani Cafe, Tomang, beberapa saat sebelum menjajal secara langsung di jalanan.
Pengait helm INK Spy Hacker (foto:edo)
Dia juga menambahkan, fitur tersebut hanya bagian dari tambahan yang bisa membantu untuk sesekali melihat obyek dari arah belakang. ”Fitur itu bisa membantu bagi pengendara motor yang suka touring. Spy Hacker bukan ditujukan untuk helm para pembalap di sirkuit, apalagi di jalanan,” tegas Henry.
Memanfaatkan spion Spy Hacker di malam hari yang diguyur gerimis terasa sekali bahwa fitur tersebut memang bukan alat utama. Jangan sekali-sekali terpaku mengandalkan alat tersebut untuk melihat obyek dari arah belakang. Spion konvensional yang ada di bagian depan sepeda motor masih menjadi andalan utama. Permukaan lensa Spy Hacker, kata Henry, tahan gores. ”Tapi kalau digosok pakai koin ya rusak juga,” kelakar dia.
Penjaga warung mengamati INK Spy Hacker. (foto:edo)
Saat saya menjajal sekitar 60 menit dalam perjalanan 30 km, bahkan saya sempat beristirahat sesaat di warung pinggir jalan. Sedikit untuk mengurangi rasa penat mendongak ke atas tadi, walau tidak terlalu mengganggu.
Alih-alih, sang penjaga warung malah ikut menjajal dan memotret sang Spy Hacker. ”Harganya berapa mas?” Tanya sipenjaga warung. Saat dijawab harga per unit Rp 850 ribu, dia menggeleng-gelengkan kepala sambil terus memandangi Spy Hacker. (edo rusyanto)
pertamaxxxx,,,
wah mnateb bgt helem nya,, sayang mahal,,:p
mahal itu relatif mas bro.. ini relatif lebih murah kalo dibandingin Re*vu 🙂
penasaran pengen jajal spy hacker
nasi gorengnya kok gak dihabisin…aku gak enak mau nyikat tuh…nyam…
jiahhh…porsi ane emang dikit, hihihihii..*sok imut
wehh…mahal mbah..apa itu jgn2 mau dijadiin hadiah kuis??..ditunggu dahh..xixixix
udah DD ring lagi,, kalo buat balapan di sirkuit enak tuh,, kalo lawan mo overtake inceng spion uda ketauan,, tinggal zig-zag ajah,,
wah,helm penguras kantong…
keren
sapa tau besok pake webcam ya…
http://nlavia.wordpress.com/2010/12/09/si-cepat-30dk-yang-ramah-ling/
pusing… perlu penyesuaian yg lama x mbah..
kl cerminx remuk,pihak ink ada jual part/cerminx doank ga???kl ga ada,ya sm aja”kembali ke laptop”dgn helm2 lain
Tambah hebat aja yah gadget sekarang baru dengar… nitip pak…
http://ridertua.wordpress.com/2010/12/10/test-ride-yamaha-new-jupiter-mx-2011-di-sirkuit-kenjeran/
wah baru denger nih helm bisa macem ni.. keren ya pake prisma.. tapi apa fungsi utamanya ga keganggu tuh, untuk melihat ke depan
Konsepnya sih boleh, tp sy msh kurang sreg dgn prisma nya, karena seperti melihat ke alumunium foil, kurang jelas dan berbayang. Mungkin kalo diganti dengan kaca, akan lebih baik. Untuk harga, sepertinya masih ketinggian deh.
maren ke ciater pake helm ini y om hehehe