Lanjut ke konten

Dokter Cantik Ini Punya Tips untuk Bikers

12 Agustus 2016

IMG-20160806-WA0028

Dokter Ria ketiga dari kiri. (foto:istimewa)

AURA semangat berbagi terpancar dari wajah cantik dokter muda ini. Saat pertamakali saya berkenalan, di Jakarta, baru-baru ini, aura itu begitu kuat saya terima, apalagi saat berbincang. Pernyataan dan pandangannya soal keselamatan bagi para pesepeda motor begitu kentara.

Ya, dia lah dokter Ria yang sehari-hari bekerja sebagai dokter Medicillin. “Ketika saya bekerja di rumah sakit, saya melihat banyak korban kecelakaan dari kalangan pesepeda motor,” papar dia, ketika kami bertemu memakai baju dan celana berwarna coklat muda.

Perbincangan pun terus mengalir, termasuk ketika kami sama-sama menjadi pembicara dalam ajang Kick Off Safety Campaign Award (SCA) 2016, di Jakarta, belum lama ini. Dari banyak pandangan dan pernyataannya, setidaknya saya mencatat sejumlah tips penting bagi para pesepeda motor atau yang akrab disebut bikers.

“Pakailah helm ketika bersepeda motor, berapapun jarak tempuhnya,” ujar sang dokter sebagai tips pertama bagi bikers.

Menurut dia, helm yang dipakai harus pas sesuai ukuran kepala. Memakai helm sempit bisa merusak syaraf di kepala. Helm yang dipakai tentu saja sesuai dengan Standard Nasional Indonesia (SNI). Fungsi helm tadi untuk mengurangi fatalitas bila terjadi benturan saat penunggang kuda besi terjebak dalam kecelakaan lalu lintas jalan.

“Efek benturan di kepala paling ringan bisa menimbulkan gegar otak dan yang terberat bisa menyebabkan seseorang meninggal dunia. Bahkan, bisa menimbulkan kelumpuhan. Hal itu harus dicegah, salah satunya dengan memakai helm saat bersepeda motor,” tegas Ria.

Dia menjelaskan, cedera berat adalah terjadinya pendarahan di otak. Peluang cedera semakin besar ketika pesepeda motor memacu kendaraannya dalam kecepatan tinggi dan terjadi benturan dengan benda runcing. Di sisi lain, biaya yang ditimbulkan untuk pengobatan tidak sedikit. “Operasi di kepala paling sedikit bisa menghabiskan berkisar Rp 25-30 juta,” tuturnya.

Tips kedua yang saya catat adalah soal pemakaian pelindung wajah. Hal ini untuk mencegah terjadinya stroke wajah alias bell’s palsy. “Bell’s palsy disebabkan oleh angin. Karena itu, terlebih yang memakai helm open face sebaiknya memakai masker untuk melindungi dan menutup wajah. Pelindung tadi bisa membuat hangat kulit wajah,” ujar dokter Ria.

Sedangkan tips ketiga yang tidak kalah penting adalah ketika menghadapi kecelakaan di jalan. Tips ini terutama ketika menemui korban kecelakaan di jalan dan berniat menolongnya. “Langkah awal yang perlu dilakukan adalah cukup membantu membuat area kecelakaan clear dan kemudian menelepon ambulans,” paparnya.

Sedangkan ketika hendak menolong pastikan dulu kondisi korban dengan mengecek respons korban. Kemudian, saat mengangkat tubuh korban pastikan dalam kondisi sejajar atau lurus. “Cara menolong korban kecelakaan tidak sembarangan. Butuh ketrampilan basic first aid. Ketrampilan ini bisa dilatih. Kalau cara menolongnya salah bisa membuat luka korban menjadi tambah parah,” tegasnya.

Dia menyarankan agar yang menolong korban adalah orang yang memang sudah terlatih. Sekali lagi, karena bila cara menolongnya keliru bisa berakibat fatal.

Bagi saya, tiga tips penting tadi cukup membantu bagi para pesepeda motor ketika berlalu lintas jalan. Tips itu menjadi bagian dari prinsip memprioritaskan keselamatan ketika berlalulintas di jalan raya. Setuju? (edo rusyanto)

Tinggalkan komentar